Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Dialog Keamanan Siber Sektor Ekonomi Digital untuk menindaklanjuti kasus kebocoran data beberapa pekan lalu yang terjadi pada salah satu e-commerce.
Pertemuan ini dilakukan melalui video conference dengan beberapa startup, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, Jd.id, Kredivo, dan Blibli.
"Dialog ini merupakan bagian dari kolaborasi untuk melindungi platform e-commerce. Jika platform e-commerce melakukan perlindungan berorientasi pada pelanggan, maka BSSN melakukan perlindungan pada seluruh warga negara Indonesia," ujar Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Anton Setiyawan seperti dikutip dari rilis yang diterbitkan di laman BSSN, Rabu (13/5/2020).
Baca Juga: Akses Meningkat Tajam, GoPlay Luncurkan Gebrakan Baru
Kepala BSSN Hinsa Siburian membuka dialog dengan memaparkan tugas dan fungsi BSSN. Dalam sektor ekonomi digital, memantau setidaknya 2.218 startup, empat unicorn, satu decacorn, dan 227 fintech menjadi perhatian BSSN dalam keamanan siber.
"Diminta ataupun tidak diminta, BSSN akan bergerak melindungi keamanan data pribadi warga negara Indonesia."
Menutup kegiatan forum dialog, Kepala BSSN menyatakan bahwa siap menjamin dan melindungi ekonomi digital Indonesia termasuk industri-industri yang berjalan pada sektor tersebut.
Diketahui, beberapa pekan lalu sempat terjadi kasus kebocoran data yang diduga milik pengguna Tokopedia. Tokopedia pun menyarankan para penggunanya agar mengganti kata sandi mereka.
Tidak lama berselang, kasus serupa terjadi di platform Bukalapak. Dugaan kebocoran data untuk yang kedua kalinya bagi Bukalapak rupanya tidak terbukti.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menjelaskan, data pengguna tetap aman, seraya menambahkan bahwa dugaan kebocoran data yang muncul merupakan pengungkapan kembali kejadian kebocoran data pada 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: