Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Distribusi Pupuk hingga ke Tingkat Kios Dipercepat

Distribusi Pupuk hingga ke Tingkat Kios Dipercepat Kredit Foto: Pupuk Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pelat merah produsen pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero), mempercepat dan menjaga kelancaran distribusi pupuk untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan para petani. 

Langkah tersebut diambil sebagai langkah perseroan mendukung rencana Presiden Joko Widodo untuk mempercepat musim tanam dalam mengantisipasi kekeringan dan terjadinya kekurangan pasokan pangan.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh produsen pupuk untuk mempercepat distribusi pupuk ke gudang-gudang kabupaten dan distributor.

Baca Juga: Kuartal I 2020, Produksi Pupuk Indonesia Lampaui 3 Juta Ton

"Tujuannya agar pada saat dibutuhkan, pupuk sudah berada dekat dengan petani," jelas Aas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/5/2020).

Upaya ini sudah dilakukan sejak Februari lalu untuk mengantisipasi kemungkinan terganggunya jalur distribusi akibat pandemi Covid-19. Menurut Aas, saat ini stok pupuk yang berada di gudang-gudang kabupaten atau lini III cukup untuk kebutuhan 2-3 bulan ke depan.

"Kami juga telah menyiapkan armada tambahan. Sehingga pengiriman pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun komersil, dapat berjalan lancar sampai ke kios resmi. Selain itu, armada darat kami juga dilengkapi tanda bertuliskan dispensasi khusus angkutan barang penting untuk memastikan semua aparat membantu kelancaran pengiriman pupuk ke seluruh Indonesia," tutur Aas. 

Untuk menjaga kelancaran distribusi di tengah pandemi dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pupuk Indonesia Group telah melengkapi seluruh armadanya dengan salinan surat keterangan atau Surat Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (SIINAS) yang diterbitkan Kementerian Perindustrian bagi seluruh produsen pupuk.

Saat ini stok pupuk bersubsidi juga telah tersedia hingga di setiap gudang yang berlokasi di tingkat kabupaten (lini III) dan di tingkat kios pupuk resmi (lini IV). Total volume yang tersedia mencapai 972.996 ton, terdiri dari 571.560 ton urea, 169.960 ton NPK, 72.693 ton SP-36, 112.999 ZA, dan 45.784 ton organik.

Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 285.094 ton. Sehingga cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

"Kami menjaga jumlah stok untuk mendukung kebijakan pemerintah yang akan melakukan percepatan masa tanam sebagai antisipasi dampak dari pandemi," kata Aas.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Group juga menyediakan pupuk nonsubsidi di setiap kios-kios resmi. Ketersediaan pupuk nonsubsidi atau komersil di 34 provinsi tercatat sebanyak 205.377 ton, yang terdiri atas 129.825 ton urea, 74.615 ton NPK, 279 ton SP-36, dan 658 ton ZA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: