Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksin Belum Tersedia, Jangan Arogan Lawan Covid-19!

Vaksin Belum Tersedia, Jangan Arogan Lawan Covid-19! Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianton menyebut, ancaman virus Covid-19 ini masih akan terus terjadi selama dunia belum menemukan vaksin. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tidak arogan dalam melawan Covid-19.

"Kita tidak bisa secara arogan melawan Covid-19, ini karena kita belum menemukan vaksinnya. Kita belum menciptakan kekebalan yang kemudian bisa kita gunakan untuk melawan secara semena-mena Covid-19 ini," kata dia dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Selasa (12/5/2020) sore.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan satu upaya untuk hidup dalam tatanan yang baru yang menyadari sepenuhnya bahwa ancaman Covid-19 ini masih akan terus terjadi. Tatanan baru itu, kata Yuri, tentunya harus berbasis dari apa yang selama ini sudah mulai dirintis yakni suasana yang mengedepankan pola hidup bersih dan sehat.

Baca Juga: Sungguh Nahas, Usai Diludahi Pria Terpapar Covid-19, Wanita Ini Meninggal Dunia

Mulai dari kebiasaan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air, kebiasaan menggunakan masker mana kala keluar rumah, kebiasaan untuk menghindari kerumunan yang sangat banyak, terbiasa untuk tinggal di rumah untuk hal-hal yang tidak perlu dilakukan di luar rumah. Selain itu, yang terpenting adalah kebiasaan menjaga diri, keluarga, lingkungan agar tetap sehat.

"Itulah tatanan hidup baru yang harus kita jalani yang harus kita ciptakan, yang harus kita siapkan manakala kalau kita mau bisa survive dari ancaman Covid-19," kata dia.

Hingga Selasa (12/5/2020), kasus positif Covid-19 di mengalami kenaikan sebanyak 484 kasus. Sehingga total kasus positif di Tanah Air mencapai 14.557 kasus. Untuk pasien sembuh di Tanah Air mengalami penambahan sebanyak 182 pasien. Sehingga total pasien sembuh dari virus ini sebanyak 3.063 pasien.

Sedangkan untuk kasus kematian juga dilaporkan mengalami penambahan sebanyak 16 kasus. Sehingga total kasus kematian dilaporkan sebanyak 1.007 kasus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: