Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO dan TBS Kontraksi, Pendapatan hingga Laba Perusahaan Sawit Ini Ikut Terpangkas!

Harga CPO dan TBS Kontraksi, Pendapatan hingga Laba Perusahaan Sawit Ini Ikut Terpangkas! Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja emiten perkebunan sawit, yakni PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) ikut terimbas oleh penurunan harga crude palm oil (CPO) dan tandan buah segar (TBS) sepanjang tahun 2019 lalu. Akibatnya, pendapatan perusahaan harus terpangkas hingga 13,3% dari Rp567,79 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp492,30 miliar pada tahun 2019.

Sekretaris CSRA, Sidik Pramono, menyebutkan bahwa selain faktor penurunan harga CPO dan TBS, koreksi pendapatan perusahaan juga terimbas oleh insiatif CSRA untuk menurunkan pemblian TBS dari pihak ketiga yang memiliki hasil OER lebih rendah dan mengalokasikan fokus yang lebih tinggi pada peningkatan produktivitas kebun internal. 

Baca Juga: Hary Tanoe Buka-Bukaan Soal Kinerja Gurita Bisnis MNC, Wagelaseh!

"Hal ini tercermin pada kemampuan CSRA untuk meningkatkan produksi TBS internal sebesar 10% yoy menjadi 290.548 ton dan telah berhasil meningkatkan OER-nya pada tahun 2019, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan program peningkatan operasional jangka panjangnya," tegas Sidik, dilansir dari keterbukaan informasi, Jakarta, Kamis (14/05/2020).

Kembali pada kinerja keuangan, penurunan pendapatan tersebut turut berimbas pada amblasnya laba kotor CSRA sebesar 11,3% dari Rp216,16 miliar pada 2018 menjadi Rp191,84 miliar pada 2019. Begitu pun juga dengan perolehan laba usaha yang turun 9,5% dari Rp122,34 miliar menjadi hanya Rp110,73 miliar.

Baca Juga: Emas Global Ambyar, Emas Antam Melaju Kencang!

Knedati begitu, manajemen CSRA meyakini betul kemampuan perusahaan untuk dapat bertumbuh dengan lebih kuat pada tahun-tahun mendatang. Sebagaimana dijelaskan dalam keterbukaan informasi, saat ini SCRA mengelola lima perkebunan sawit yang berlokasi di Sumatra.

"Oleh karena itu, CSRA mempunyai basis pelanggan yang luas. Ditambah lagi, lokasi perkebunan yang strategis ini juga membantu perusahaan untuk mengelola akses logistik untuk berada lebih dekat kepada pelanggan, memperkuat keunggulan kompetitif distribusinya," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: