Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Disebut Takut dengan Situs Rudal Suriah karena Takut Jadi Ancaman Baru

Israel Disebut Takut dengan Situs Rudal Suriah karena Takut Jadi Ancaman Baru Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Beirut -

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel sengaja menyerang manufaktur rudal di Suriah yang tak ada kaitannya dengan pasukan Iran maupun Hizbullah. Menurutnya, rezim Zionis takut situs-situs misil Damaskus akan jadi ancaman baru bagi negara mayoritas Yahudi tersebut.

"Sekutu Suriah mulai mengevakuasi pangkalan dan posisinya dua tahun lalu, tanpa ada kaitan dengan serangan Israel," kata Nasrallah, dalam pidato yang disiarkan di stasiun televisi Al Manar, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga: Jerman Umumkan Organisasi Militan Hizbullah Jadi Kelompok Terlarang karena...

Nasrallah mengatakan Israel takut pembuatan rudal presisi bisa menciptakan bahaya baru bagi rezim Zionis, terlebih situasi saat ini pasukan Assad memegang kendali penuh wilayah Suriah.

"Di Suriah, ada pertempuran imajiner yang dilancarkan Israel, yang menyebut 'tidak mengizinkan kehadiran pasukan militer Iran di Suriah'," kata Nasrallah.

"Pasukan Hizbullah dan penasihat strategis Iran akan tetap di Suriah sesuai dengan kepentingan Suriah, dan serangan Israel tidak akan mengubah ini," imbuh dia.

Pada pekan lalu, media Israel; Haaretz yang mengutip sumber pertahanan senior rezim Zionis, melaporkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir Israel telah secara signifikan meningkatkan cakupan serangannya di Suriah.

Menurut laporan itu, ada tanda-tanda bahwa setelah serangan yang banyak di antaranya ditargetkan terhadap lokasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah membuat Iran mulai menarik pasukannya dari Suriah.

Nasrallah mengatakan klaim pejabat pertahanan Israel tentang prestasi tentaranya di Suriah itu hanya bualan.

"Publik Israel harus memahami bahwa kepemimpinannya berbohong dan menjualnya ilusi," katanya.

Menurutnya, serangan-serangan rezim Zionis memang menyebabkan kerusakan di Suriah. Namun, itu tidak membuat Hizbullah menuruti kehendak Israel.

"Setiap evakuasi atau pengurangan kehadiran terjadi dalam koordinasi dengan tentara Suriah dan merupakan hasil kemenangan, dan bukan seperti yang diklaim Israel," katanya.

“Kami tidak punya alasan untuk berada di daerah-daerah di mana kampanye (perang) telah dimenangkan, itulah sebabnya kami mengevakuasi pasukan dan mengembalikan mereka ke pangkalan mereka di Lebanon, termasuk Lebanon selatan. Hizbullah dan Iran telah berkorban sejak 2011 dan tidak pernah keluar dari wilayah Suriah berdasarkan keinginan Israel."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: