Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Asing Tarik Dana Ratusan Miliar dari 3 Saham Big Cap, IHSG Tersungkur

Investor Asing Tarik Dana Ratusan Miliar dari 3 Saham Big Cap, IHSG Tersungkur Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur 0.89% atau 40.52 poin ke level 4.513,83 setelah bergerak berfluktuasi mencoba bertahan dizona positif. 

 

Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengakatakan bahwa investor asing pun melanjutkan aksi jual bersihnya yang hari ini tercatat sebesar Rp956.16 miliar mengiringi pelemahan bursa saham Asia. 

 

“Saham BBRI, BBCA dan ASII kembali menjadi top net sell value mengiringi sektor aneka industri yang -2.95% dan keuangan -2.76% memimpin pelemahan pada perdagangan hari ini,” ucapnya, di Jakarta, Kamis (14/5/2020). 

 

Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,89% di Akhir Sesi II

 

Secara teknikal, lanjut Lanjar, IHSG masih akan rentang bergerak melemah dengan support resistance 4.400-4.560. Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya ACES, BSDE, BRPT, CPIN, HRUM, INDF, MNCN, TBIG, TLKM, dan TPIA.

 

Sementara, bursa saham Asia kompak ditutup melemah. Indeks Nikkei (-1.74%), TOPIX (-1.91%), Hangseng (-1.45%) dan CSI300 (-1.08%) mayoritas turun lebih dari sepersen mengiringi merosotnya bursa berjangka AS karena investor menanti data pengangguran terbari di AS sebagai indikator kondisi perekonomian pada masa pandemi.

 

Dimana bursa Eropa mengikuti dengan melemah cukup dalam diawal sesi perdagangan. Indeks Eurostoxx (-1.80%), FTSE (-2.04%) dan DAX (-1.59%) melemah mendekati dua persen rata-rata. Saham-saham travel dan automotif menjadi penekan indeks. 

 

Baca Juga: Angka Pengangguran Tinggi Buat Investor Ngeri Investasi di Indonesia

 

Investor menanti data pasar tenaga kerja AS dan ditengah peringatan the Fed tentang penurunan yang berkelanjutan pada kondisi dan pertumbuhan ekonomi. Partal republik menolak langkah stimulus lanjutan sebesar $3 Triliun yang dirancang oleh partai Demokrat sehingga menimbulkan polemik di AS. 

 

“Dari dalam negeri selanjutnya investor akan menanti data neraca berjalan dan neraca perdagangan yang akan rilis diakhir pekan,” pungkas Lanjar.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: