Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sedih! Pemkot Serang Tak Bisa Bubarkan Pasar yang Ramai di Tengah Corona

Sedih! Pemkot Serang Tak Bisa Bubarkan Pasar yang Ramai di Tengah Corona Kredit Foto: Operasi Pasar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar Royal, Kota Serang, Banten, terlihat ramai dan tidak adanya protokol kesehatan pencegahan covid-19. Sejak Sabtu sore, sekitar pukul 15.00 wib, sudah terlihat keramaian di pasar yang berada di pusat Kota Serang itu.

"Ini mah sudah biasa. Apalagi kalau sudah mau (mendekati) lebaran, makin jedogan (berhimpitan)," kata Muhammad Yusuf, warga Kelurahan Lopang, Kota Serang, Banten, yang berdagang gorengan dilokasi pasar, ditemui dilokasi, Sabtu (16/5/2020).

Baca Juga: Pasien Sembuh Tak Bertambah, Total Kasus Corona di Banten Tembus Angka....

Pedagang Kaki Lima (PKL) membuka lapaknya di kedua sisi bahu jalan raya. Lokasinya, hanya sekitar satu kilometer dari Alun-alun Kota Serang. Jika mendekati Idul Fitri, maka pedagang akan membanting harga hingga paling murah.

Warga Serang biasa menyebutnya dengan Jedogan dalam bahasa Jawa Serang (Jaseng) yang memiliki arti berhimpitan atau berdesak-desakkan. Setiap mendekati Idul Fitri atau Idul Adha, Pasar Royal akan lebih ramai dan padat dibandingkan hari biasanya.

"Ada aja yang jual sandal, sepatu, cuma Rp10 ribu, Rp15 ribu, pas malam takbir," kata salah satu pembeli, Suwono, warga Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, ditemui dilokasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: