Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arab Saudi Mulai Bokek, Sampai Tak Bayar Subsidi Biaya Hidup Rakyat

Arab Saudi Mulai Bokek, Sampai Tak Bayar Subsidi Biaya Hidup Rakyat Kredit Foto: Reuters/Michael Evans
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arab Saudi lagi dilanda masalah ekonomi. Pendapatan negara berkurang 22 persen. Buntutnya, subsidi biaya hidup bagi 1,5 juta warga tak dibayarkan mulai Juni mendatang. Arab Saudi yang kaya raya bokek juga nih.

Berbagai kebijakan dilakukan oleh pihak kerajaan guna mengkerek pendapatan. Salah satunya, naikan nilai pajak pertambahan nilai (PPn) dari 5 persen menjadi 15 persen. Keputusan ini diambil setelah harga minyak dunia anjlok hampir 50 persen dibandingkan harga tahun lalu. Bahkan sampai mengurangi pendapatan pemerintah Saudi hingga 22 persen, dan memaksa menunda beberapa proyek besar.

Menteri Keuangan Saudi, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Aziz al-Jad'an tak menampik kebijakan baru ini memang menyakitkan. Pemerintah berencana menghemat 26 miliar dolar AS, namun kerusakan akibat Covid-19 dan anjloknya harga minyak, diakui Muhammad telah merugikan bank sentral Arab Saudi. 

Baca Juga: Makkah Jadi Kota dengan Kasus Corona Terbanyak di Arab Saudi, Jumlahnya Tembus...

Ini bukan pertama kalinya Saudi berhemat. Muhammad bercerita pada Mei 1998 dirinya mendampingi Raja Abdullah dalam pertemuan GCC di Abu Dhabi. Saat itu Raja Abdullah memberi peringatan keras pada rekan sesama pemimpin negara-negara Teluk Arab terkait harga minyak. "Harga minyak sekarang itu sudah menembus 9 dolar AS per barel," katanya. 

Dia mengingatkan saat ini bukan waktunya berleha-leha mengingat harga minyak akan terus mengalami penurunan. "Ini bukan saatnya bersenang-senang. Harga ini tidak akan menguat. Ini saatnya kita mengencangkan ikat pinggang," sebutnya.

Kali ini mungkin masalahnya lebih serius. Virus corona mengakibatkan anjloknya harga minyak dan merusak rencana proyek-proyek di Saudi. Hal ini membuat banyak orang mempertanyakan apakah program Vision 2030 yang digaungkan Raja Salman bin Abdul Aziz bersama anaknya, Muhammed bin Salman masih bisa tercapai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: