Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Erdogan Bilang Rencana Israel Caplok Wilayah Palestina Akan Timbulkan...

Pemerintah Erdogan Bilang Rencana Israel Caplok Wilayah Palestina Akan Timbulkan... Kredit Foto: AFP/Thomas Coex
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki mengecam rencana Israel untuk mengeksasi wilayah Tepi Barat, Palestina. Ankara memperingatkan bahwa kebijakan yang dikecam secara luas seperti itu akan mengarah pada lebih banyak konflik dan eskalasi.

Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan bahwa rezim Tel Aviv harus menghentikan kampanye ilegal. Dia lalu menyerukan masyarakat internasional untuk menghentikan kerusakan yang dibuat oleh Israel.

Baca Juga: Menlu AS Bilang Pencaplokan Tepi Barat Menyangkut Langkah yang Sangat Kompleks

"Kebijakan pendudukan dan aneksasi Israel adalah undangan untuk lebih banyak konflik dan eskalasi. Israel harus menghentikan kegiatan ilegal dan dunia harus menghentikan vandalisme modern ini," ucap Kalin.

"Turki dan semua orang dengan rasa keadilan akan mendukung orang-orang Palestina," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir PressTV pada Minggu (17/5/2020).

Aneksasi itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Kesepakatan Abad Ini bentukan Amerika Serikat (AS), yang diumumkan pada 28 Januari. Rencana tersebut menyatakan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.

Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS tersebut, Israel akan mencaplok 30 hingga 40 persen dari Tepi Barat, termasuk semua kawasan Yerusalem Timur.

Sebelumnya, Raja Yordania, Abdullah II memperingatkan rencana Israel untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat. Raja Abdullah mengatakan, jika Israel menganeksasi Tepi Barat, itu akan menyebabkan "konflik besar" dengan Yordania.

"Jika Israel benar-benar menganeksasi Tepi Barat pada bulan Juli, itu akan menyebabkan konflik besar-besaran dengan Yordania. Para pemimpin yang mengadvokasi solusi satu negara tidak mengerti apa artinya itu," katanya, dengan mengatakan bahwa akan ada lebih banyak kekacauan dan ekstremisme di wilayah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: