Ikut Protes Kenaikan BPJS, Tanda-Tanda PDIP Mau Tinggalkan Jokowi?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning mengkritik keras terkait keputusann Presiden Jokowi untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

Diketahui, partai politik pengusung Jokowi ini menyatakan tidak setuju dengan keputusan tersebut. Ia menilai pemerintah kurang sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat kecil.

“Aku jelas tidak setuju baik sebagai pribadi, sebagai Fraksi PDIP maupun sebagai Komisi IX‎,” ujar Ribka kepada wartawan pada Jumat (15/5).

“Rakyat sangat terjepit, rakyat sedang dikasih sembako hanya senang sesaat, apalagi ada yang di PHK. Anak mau masuk sekolah, tidak bisa bayar kontrakan. Masa malah naik BPJS Kesehatan. Pemerintah sensitif deh,” tegasnya.

Baca Juga: Benarkah PDIP Minta Jokowi Diperiksa KPK?

Baca Juga: Kader PDIP Dituntut 2,5 Tahun Penjara Karena Kasus...

Terkait itu, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Bhayangkara Jaya, Diah Ayu Permatasari menilai protes dari Fraksi PDIP tersebut tentunya merupakan hal yang jarang terjadi di Indonesia. Namun, ia menilai adanya protes tidak lantas membuat PDIP meninggalkan Jokowi.

“Proses internal partai biasanya akan melalukan proses konsilidasi dengan melakukan komunikasi dan koordinasi sehingga seiring waktu kebijakannya akan berjalan sama,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (17/5).

“Isu BPJS sendiri pun memang pilihan berat bagi pemerintah dan masyarakat yang seharusnya bisa diselesaikan dengan mendorong sektor riil perekonomian digerakkan untuk mendorong daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Karena itu, ia menyimpulkan bahwa kemungkinan PDIP meninggalkan Jokowi sangat kecil. “Apakah Jokowi bertahan tanpa PDIP? Sepertinya masih sangat jauh menyimpulkan Jokowi akan meninggalkan PDIP atau sebaliknya,” tukasnya.