Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omzet Anjlok 70% karena Corona, Pedagang Baju di Bali Tertolong Relaksasi Kredit

Omzet Anjlok 70% karena Corona, Pedagang Baju di Bali Tertolong Relaksasi Kredit Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

Sektor pariwisata di Pulau Bali saat ini menghadapi cobaan yang cukup berat seiring anjloknya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara akibat pandemi coronavirus disease (Covid-19).

Imbas pandemi, kunjungan wisatawan di pulau tersebut merosot sangat dalam hingga 95%. Destinasi wisata menjadi sepi, hunian hotel merosot tajam, dan aktivitas ekonomi menjadi lesu. 

Menurunnya wisatawan membuat sejumlah sektor usaha termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali mengalami penurunan omzet, sehingga pelaku usaha harus menghentikan kegiatan bisnis atau menutup toko sementara.

Baca Juga: Sandiaga: Krisis saat Ini Berbeda dari 1997-1998, UMKM Paling Babak Belur

Salah satu pelaku UMKM yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini adalah Ana Hidayati (38 tahun), pedagang baju di Kawasan Denpasar Selatan, Bali. Perempuan asal Surabaya, Jawa Timur ini mengaku bahwa bisnis pakaian yang dijalankannya mengalami penurunan yang signifikan.

"Kalau pariwisata turun itu terasa banget dampaknya. Jadi, nihil sama sekali pemasukan. Suami saya juga usaha pariwisata, sampai kemarin pemasukan tidak ada, semua tamu (wisatawan) cancel," ujar Ana di Denpasar, ketika dihubungi baru-baru ini.

Ana yang merantau ke Bali pada 2006 lalu menuturkan bahwa kondisi seperti ini bukanlah hal yang diinginkannya. Dia menginginkan usahanya tetap berjalan semestinya sehingga mendapatkan pemasukan untuk biaya hidup dan menyelesaikan kewajiban terhadap bank. Pada 2014 lalu, Ana mendapat pinjaman mikro komersial Kupedes dari BRI. Kredit itu digunakannya untuk modal pengembangan usaha dagang pakaian. 

Di tengah situasi sulit seperti sekarang ini, Ana mengungkapkan ada saja jalan yang ditunjukkan kepadanya untuk mendapat kemudahan. Secara tidak sengaja, dia membaca sebuah artikel di media online yang menginformasikan bahwa pemerintah memberikan relaksasi pinjaman untuk nasabah yang usahanya terkena dampak Covid-19. 

Mengetahui kabar relaksasi kredit itu, ibu dari dua orang anak ini menyambut baik berita gembira tersebut. Keesokan harinya Ana tidak segan-segan langsung menghubungi kantor cabang BRI terdekat, untuk mendapatkan keringanan guna mengurangi bebannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: