Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turki Bakal Terapkan Lockdown Selama Perayaan Libur Idul Fitri

Turki Bakal Terapkan Lockdown Selama Perayaan Libur Idul Fitri Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki telah mengumumkan penguncian (lockdown) ketat nasional selama empat hari perayaan Idul Fitri yang akan datang. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kemungkinan lonjakan kasus virus corona.

Keputusan itu diumumkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (18/5/2020). Penguncian akan mulai berlaku pada 23 Mei, ketika umat Islam di seluruh dunia akan mulai merayakan akhir bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Alhamdulillah Membaik! Turki Laporkan Pasien Virus Corona yang Sembuh Capai 70 Persen

"Saya berharap bahwa setelah liburan kita akan berada dalam situasi ketika pembatasan seperti itu tidak diperlukan," kata Erdogan sebagaimana dilansir RT, Selasa (19/5/2020).

Idul Fitri adalah hari libur utama di Turki, yang berpenduduk mayoritas Muslim. Pada hari itu orang-orang sering berkumpul dalam kelompok besar dengan keluarga dan teman untuk merayakannya, serta melakukan perjalanan ke kota-kota lain. Perayaan biasanya berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Meskipun liburan, masjid akan tetap ditutup di seluruh negara. Erdogan mengatakan bahwa bangunan keagamaan akan mulai memungkinkan shalat tengah hari dan sore mulai dari 29 Mei.

Sejauh ini, Ankara telah menghindari penerapan penguncian anti-coronavirus nasional, dan tetap berpegang pada pendekatan regional. Tindakan penguncian ketat hanya mempengaruhi sekira 30 kota di Turki.

Sekolah di Turki akan tetap ditutup karena pandemi hingga akhir tahun akademik yang sedang berlangsung, sementara pendidikan jarak jauh akan berlanjut hingga 19 Juni. Pendidikan konvensional, dengan murid yang benar-benar mengunjungi sekolah, akan dilanjutkan hanya pada September.

Pada Senin, Turki memiliki lebih dari 150.000 kasus virus corona yang dikonfirmasi, termasuk lebih dari 4.100 kematian. Menurut statistik terbaru Universitas Johns Hopkins, Turki mengalami puncak infeksi pada April, dan saat ini tingkat penyebaran telah melambat secara signifikan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: