Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moon Jae-in Dorong Negara-negara di Dunia Laporkan Data Virus Corona Lebih Transparan

Moon Jae-in Dorong Negara-negara di Dunia Laporkan Data Virus Corona Lebih Transparan Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Seoul -

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus diberi kekuasaan yang lebih besar untuk memerangi wabah Covid-19.

Dalam pidato di pertemuan tahunan Majelis Kesehatan Dunia ke-73, yang diselenggarakan secara daring, Presiden Moon mengatakan regulasi WHO harus didukung dengan regulasi yang mengikat secara hukum, untuk memastikan negara-negara melaporkan wabah dan membagikan data.

Baca Juga: Bermula dari Kelab Malam, Klaster Baru Virus Corona Korsel Kini Angkanya Tembus...

"Kita harus memutakhirkan regulasi kesehatan internasional WHO dan aturan-aturan lain yang relevan dan memperkuatnya dengan payung hukum yang mengikat," kata Presiden Moon.

"Penyakit menular baru bisa muncul kapan saja dan kita harus mampu menanganinya secara lebih cepat dan efisien. Data terkait dengan penularan, seharusnya dibagikan kepada negara-negara lain secara lebih transparan. Sistem peringatan dini dan mekanisme kerja sama juga perlu dibentuk bersama-sama," katanya.

Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, berjanji bahwa akan dibentuk tim independen yang mengevaluasi respons WHO dalam menangangi wabah Covid-19.

Dalam pidato pembukaan, ia menyambut baik seruan perlunya WHO melakukan evaluasi dan mengatakan evaluasi atas penanganan wabah "akan dilakukan secepatnya".

Ia juga mengatakan dunia tidak kekurangan alat, ilmu pengetahuan, atau sumber daya untuk menghadapi wabah.

"Yang kurang adalah komitmen berkelanjutan untuk menggunakan alat, ilmu pengetahun dan sumber daya tersebut. Ini harus berubah dan perubahan itu harus dilakukan hari ini," katanya.

"Saya menyerukan semua negara agar wabah yang terjadi pada 2020 ini tidak terulang lagi," tegas dirjen WHO.

Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping, bersikukuh bahwa negaranya bertindak secara bertanggung jawab pada fase awal wabah.

Namun Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, negara-negara harus membayar sangat mahal karena tidak melakukan kerja sama secara efektif. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: