Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Klaim Rupiah Bisa Menguat Terus

BI Klaim Rupiah Bisa Menguat Terus Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia menyatakan peluang terjadinya penguatan rupiah masih terus terbuka kedepannya mengingat nilai tukar terhadap dolar AS saat ini masih tercatat di bawah nilai sebenarnya atau undervalued.

"Level nilai tukar rupiah secara fundamental tercatat undervalued sehingga berpotensi terus menguat dan mendukung pemulihan ekonomi," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa.

Perry menjelaskan rupiah masih menunjukkan tren menguat karena ketidakpastian pasar keuangan global mulai reda dan kepercayaan terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih terjaga. Meski demikian, penguatan rupiah itu tidak hanya didukung oleh masuknya aliran modal asing ke Indonesia, tapi juga ketersediaan pasokan valas yang besar dari pelaku domestik.

Baca Juga: Kabar dari Negeri Paman Sam Dongkrak Apresiasi Rupiah: Masih Tak Terkalahkan oleh Dolar AS & Global

Ia mengatakan apresiasi yang terjadi selama April terus berlanjut pada Mei, hingga pada 18 Mei 2020, tercatat rupiah menguat 5,1 persen secara rata-rata dan 0,17 persen secara poin to poin dibandingkan akhir April.

"Namun, rupiah masih mencatat depresiasi sekitar 6,52 persen dibandingkan dengan level akhir 2019 akibat depresiasi yang dalam pada Maret 2020," ujarnya.

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, BI terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas.

Sebelumnya, BI memproyeksikan rupiah pada akhir tahun 2020 dapat berada pada kisaran Rp15.000 per dolar AS melalui berbagai operasi moneter yang dilakukan. Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore (19/5) menguat seiring ditahannya suku bunga acuan oleh bank sentral.

Rupiah ditutup menguat 80 poin atau 0,54 persen menjadi Rp14.770 per dolar AS dari sebelumnya pada posisi Rp14.850 per dolar AS.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: