China Hadirkan Pesaing Kuat Vaksin Corona AS, Rupiah Semakin Kebal Lawan Dolar AS

Warta Ekonomi, Jakarta -

Global kembali mendapat kabar bahagia tentang penanganan virus corona di dunia. Setelah penemuan vaksin oleh perusahaan bioteknologi AS, Moderna, kali ini global dikejutkan oleh penemuan obat corona oleh parailmuan China yang diklaim lebih ampuh daripada vaksin moderna. Menurut laporan, para peneliti di Universitas Peking, China telah mengisolasi antibodi penawar dari 60 pasien virus corona yang dipulih dengan menggunakan obat tersebut.

Sentimen global tersebut lantas menambah optimisme pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi sehingga lebih berani untuk mendekat pada aset-aset berisiko berbasis keuangan dari negara berkembang. Nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang Asia pun akhirnya menguat di hadapan mata uang dolar AS. 

Baca Juga: Keren Banget Sih! Dengan Apresiasi Lebih dari 1%, Rupiah Bikin Dolar AS dan Global Tertatih-Tatih

Dilansir dari RTI, dolar AS bergerak tertekan di hadapan hampir semua mata uang, seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, franc, dolar Hong Kong, dolar Singapura, baht, dan rupiah. Jika dibandingkan dengan mata uang Asia, rupiah menjadi yang paling perkasa di hadapan dolar AS. 

Hingga pukul 09.40 WIB, rupiah terapresiasi 0,32% ke level Rp14.722 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat sebelumnya rupiah mendorong dolar AS hingga ke level terdalamnya di angka Rp14.721 per dolar AS. Rupiah juga unggul atas dolar Australia (0,03%), poundsterling (0,04%), dan euro (0,05%). 

Baca Juga: Kabar Baik, Peneliti China Temukan Obat Hentikan Covid-19 Tanpa Vaksin

Perlu diketahui, rupiah juga mendapat sentimen baik dari Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada level 4,50%. Hal itu lantas menambah kekuatan bagi rupiah sehingga berada di posisi teratas sebagai mata uang terbaik di Asia. Rupiah saat ini unggul atas won (0,41%), ringgit (0,32%), yen (0,30%), yuan (0,24%), dolar Taiwan (0,22%), dolar Hong Kong (0,21%), baht (0,17%), dan dolar Singapura (0,16%).