Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eropa Bakal Punya Dana Pemulihan Pandemi Corona Senilai 500 Miliar Euro

Eropa Bakal Punya Dana Pemulihan Pandemi Corona Senilai 500 Miliar Euro Kredit Foto: Reuters/Francois Lenoir
Warta Ekonomi, Paris -

Untuk membantu ekonomi Uni Eropa pulih dari dampak krisis virus corona, pemimpin Prancis dan Jerman pada Senin (18/5/2020) mengusulkan sebuah dana penyelamatan senilai 500 miliar euro (setara dengan Rp8.078 triliun). Kesepakatan antara kedua negara tercapai usai rapat virtual yang digelar sore itu.

Proposal tersebut menyebutkan bahwa dana akan diberikan sebagai hibah bagi sektor-sektor dan daerah-daerah paling terpukul di Uni Eropa.

Baca Juga: Awas! Uni Eropa Bilang Vaksin Corona Bisa Direstui dan Dikeluarkan Tahun Depan Asalkan...

Untuk mengumpulkan dana tersebut, 27 negara Uni Eropa secara bersama-sama akan mengambil pinjaman di pasar keuangan. Usulan dana penyelamatan dalam bentuk hibah ini akan dimasukkan sebagai tambahan dalam anggaran Uni Eropa periode 2021-2027 yang angkanya mendekati 1 triliun euro (setara dengan Rp16.156 triliun).

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah dua pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di zona eropa, sehingga perjanjian antara keduanya diyakini dapat membuka jalan untuk kesepakatan yang lebih besar di dalam Uni Eropa.

Pengumuman proposal oleh keduanya muncul menyusul adanya debat selama berminggu-minggu antara para pemimpin Uni Eropa mengenai mekanisme keuangan mana yang harus digunakan untuk menyelamatkan ekonomi mereka.

Prancis, Italia, dan Spanyol lebih menyukai dana hibah, sementara pemerintah negara-negara yang lebih konservatif secara finansial seperti Jerman dan Belanda lebih memilih pemulihan ekonomi yang distimulasi dengan pinjaman dana.

'Solusi jangka pendek'

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa proposal tersebut adalah sebuah solusi “jangka pendek” untuk menghadapi krisis. Sementara untuk solusi jangka panjang, termasuk reformasi Uni Eropa menurutnya akan dibahas kemudian, “karena Eropa harus berkembang lebih jauh.”

“Karena sifat krisis yang tidak biasa, kita memilih jalan yang tidak biasa pula,” tambah Merkel menanggapi rencana tersebut.

Inisiatif bersama antara Jerman dan Prancis ini muncul menjelang pengajuan proposal Dana Pemulihan oleh Komisi Eropa pada 27 Mei mendatang. Proposal Dana Pemulihan yang berkaitan dengan anggaran jangka panjang Uni Eropa berikutnya itu akan diputuskan melalui pemungutan suara oleh 27 negara anggota. Namun, proposal resmi tersebut telah ditunda selama beberapa minggu karena adanya ketidaksepakatan mengenai cara mendanai dan mendistribusikan paket pemulihan.

Macron mengatakan inisatif bersama antara Jerman dan Prancis diharapkan dapat membantu tercapainya kesepakatan dalam pemungutan suara yang akan dilakukan pekan depan, dengan menawarkan visi “perlunya respons, mekanismenya dan juga skalanya”.

Keduanya juga turut membahas mengenai kesehatan masyarakat, lingkungan, teknologi, dan kedaulatan industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: