Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disbun Riau: Penurunan Harga TBS Sangat Kecil Dibandingkan Tren Menguat ke Depan

Disbun Riau: Penurunan Harga TBS Sangat Kecil Dibandingkan Tren Menguat ke Depan Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Riau telah menyepakati harga TBS untuk kategori tanaman sawit berumur 10–20 tahun pada periode 20–26 Mei 2020 sebesar Rp1.401,53 per kg.

Harga ini turun senilai Rp1,43 per kg atau hanya sekitar 0,1 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp1.402,96 per kg. Sementara itu, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditetapkan Rp6.539,38 per kg dan harga kernel Rp3.808,57 per kg.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Ahmad Syahharofie mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, turunnya harga TBS periode ini disebabkan terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

Baca Juga: Suplemen Minyak Sawit Merah: Pahlawan di Tengah Pandemi Covid-19

"Penurunan yang cukup dalam terjadi pada harga jual CPO dari Sinar Mas Group yang mencapai Rp105 per kg yang mengakibatkan harga sedikit terkoreksi. Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp60,6/ per kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp105 per kg, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp37 per kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan sebesar Rp4,64 per kg dari harga minggu lalu," jelasnya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp31,82 per kg dan Asian Agri Group mengalami kenaikan sebesar Rp92 per kg dibandingkan dengan harga pekan lalu.

Sementara dari faktor eksternal, penurunan harga CPO yang tidak terlalu besar ini dipengaruhi oleh mulai banyaknya negara yang melonggarkan pembatasan kegiatan perekonomian seiring dengan penurunan jumlah kasus infeksi virus corona.

"Hal ini mengakibatkan permintaan dunia mulai membaik. Selain itu, kenaikan harga minyak bumi juga ikut mendorong harga CPO sehingga penurunan yang terjadi minggu ini sangat kecil dengan tren yang menguat ke depannya," ujar Ahmad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: