Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Minta Pertamina Waspadai Hyundai Engineering di Proyek Tuban

Pengamat Minta Pertamina Waspadai Hyundai Engineering di Proyek Tuban Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, meminta PT Pertamina (Persero) untuk mewaspadai dan mempelajari rekam jejak calon mitra kerja apabila ingin menjalankan sebuah proyek.

Hal ini disampaikan terkait rencana Hyundai Engineering Construction yang ingin mengikuti tender proyek pembangunan komplek olefin dan polyolefin di Tuban milik Pertamina.

"Pertamina perlu melihat dan mempelajari rekam jejak calon mitra kerja untuk meminimalkan potensi kerugian yang tidak diinginkan," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Usai Bos PLN, Kini Giliran Bos Pertamina Tanggapi Skenario Protokol 'The New Normal'

Komaidi Notonegoro mengatakan aspek utama yang harus dijadikan indikator penilaian oleh Pertamina ialah kemampuan teknis dan finansial calon mitra kerja. Ia menambahkan rekam jejak calon mitra kerja merupakan faktor nonteknis yang harus juga dijadikan pertimbangan oleh Pertamina.

Sebagaimana diketahui, Hyundai Engineering Construction tengah terjerat kasus dugaan suap proses perizinan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Cirebon. Dalam kasus tersebut, General Manager Hyundai Enginering Construction Herry Jung ditetapkan sebagai tersangka.

"Sebenarnya, dengan mitra manapun sudah menjadi prosesur baku bahwa Pertamina harus hati-hati dalam melaksanakan kerja sama," tegasnya.

Di sisi lain, Pertamina berencana mengembangkan pembangunan pabrik baru serta melanjutkan pembangunan komplek olefin dan polyolefin di kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban. Dengan pembangunan tersebut, Pertamina menargetkan TPPI akan menjadi komplek petrokimia yang terintegrasi menghasilkan produk-produk aromatik dan olefin. 

Selain itu, Pertamina juga membangun kilang Tuban dengan investasi US$16 miliar yang memiliki fasilitas produksi petrokimia dengan produk polypropylene sebanyak 1.200 ktpa; paraxylene 1.300 ktpa; dan polyethylene 750 ktpa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: