Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tudingan Soal WHO adalah 'Boneka China', Bagaimana Duduk Persoalannya?

Tudingan Soal WHO adalah 'Boneka China', Bagaimana Duduk Persoalannya? Kredit Foto: Getty Images/AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, Jakarta -

Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepakat untuk mengadakan penyelidikan independen pada respons global terhadap pandemi virus corona.

Resolusi itu, yang disetujui tanpa keberatan oleh 194 peserta pertemuan tahunan WHO di Jenewa - digelar secara virtual - juga mengizinkan penyelidikan untuk menilik peran badan kesehatan itu sendiri.

Amerika Serikat secara khusus sangat kritis terhadap caranya menangani pandemi. Uni Eropa mempresentasikan resolusi itu atas nama 100 negara.

Apa isi resolusi?

Resolusi ini meminta "evaluasi yang imparsial, independen, dan komprehensif" terhadap respons internasional.

Evaluasi tersebut juga akan fokus pada "kronologi [tanggapan] WHO terhadap pandemi Covid-19". Lembaga itu menghadapi kritik bahwa mereka terlambat mengumumkan keadaan darurat kesehatan.

Baca Juga: 6 Syarat Penerapan The New Normal dari WHO, Apa Saja?

Resolusi juga menyerukan kepada dunia untuk memastikan "akses yang transparan, adil dan tepat waktu" pada pengobatan atau vaksin, dan mendesak WHO untuk menyelidiki "sumber virus dan rute penularan ke populasi manusia".

"Karena saya tidak melihat permintaan dari majelis, saya menganggap bahwa tidak ada keberatan dan resolusi itu diadopsi," kata presiden majelis, Keva Bain, duta besar dari Bahama.

Mengapa WHO di bawah tekanan?

Presiden Donald Trump telah melabeli WHO "boneka" China dan menangguhkan dana untuk organisasi itu. AS adalah donor terbesar WHO.

Ia juga menuduh China berusaha menutup-nutupi wabah itu - tudingan yang ditolak China - dan mengatakan WHO gagal meminta pertanggungjawaban Beijing. Pada hari Senin, sang presiden mengunggah surat yang ia kirim ke kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menguraikan masalah-masalah spesifik yang dimiliki AS.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: