Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Coca-Cola Amatil Indonesia dan Dynapack Bentuk Joint Venture

Coca-Cola Amatil Indonesia dan Dynapack Bentuk Joint Venture Kredit Foto: Coca-Cola Amatil Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) mengumumkan telah melaksanakan penandatanganan perjanjian dasar kerja sama (head of agreement/HoA) dengan mitra kerja jangka panjang dalam bidang pengemasan, Dynapack Asia (Dynapack), untuk membangun fasilitas daur ulang untuk menghasilkan polyethylene terephthalate (PET) di Indonesia.

Amatil Indonesia dan Dynapack akan bekerja sama dalam setiap tahap pembuktian konsep yang dimaksudkan guna mempertimbangkan kelayakan ekonomi, ukuran, skala dan lokasi pabrik potensial, persyaratan end-to-end, hingga potensi berintegrasi ke dalam rantai nilai masing-masing perusahaan.

Baca Juga: Coca-Cola Donasikan Rp10 Miliar Dukung PMI Tanggulangi Pandemi Covid-19

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, menjelaskan Amatil Indonesia dan Dynapack telah membentuk tim yang bersama-sama bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan dalam proses produksi dan daur ulang sebagai bagian kajian fasilitas ini.

"Kerja sama dalam bentuk joint venture ini mewakili wujud langkah nyata kami terhadap kelestarian lingkungan hidup melalui pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap plastik dan ekonomi sirkular dengan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi sesuai standar kemasan PET untuk produk makanan," katanya dalam keterangan yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (23/5/2020).

Kadir Gunduz memastikan langkah ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi visi The Coca-Cola Company, yaitu world without waste.

"Langkah yang dilakukan ini merupakan langkah signifikan menuju kemandirian terhadap material plastik yang dipakai, memastikan terjadinya siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman di Indonesia," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sebanyak 25.000 ton setiap tahun pada tahun 2022, sejalan dengan agenda prioritas nasional melalui kemitraan aksi plastik nasional (National Plastic Action Partnership/NPAP) dalam mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di lautan pada tahun 2025 mendatang.

Sebagai perusahaan plastik rigid dan kemasan terbesar di Asia Tenggara dan China, Dynapack Asia bermaksud untuk berkolaborasi dengan para pelanggan mereka dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang, memperkuat ekosistem daur ulang, serta mendukung pencapaian sirkular ekonomi di Asia Tenggara dan China.

Sebagai bentuk tanggung jawab perseroan terhadap lingkungan, Presiden Direktur Dynapack Asia Tirtadjaja Hambali menyampaikan pihaknya telah menandatangani komitmen global dengan Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25% bahan resin daur ulang dalam produk kemasan pada tahun 2025.

"Fasilitas daur ulang resin PET ini merupakan upaya kami dalam mencapai komitmen perusahaan," kata Tirtadjaja Hambali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: