Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Disarankan Panggil Penemu Jamu Pancasila

Jokowi Disarankan Panggil Penemu Jamu Pancasila Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi -

Pandemi Covid-19 sudah hampir tiga bulan menghantui masyarakat sejak pertama terdeteksi di Indonesia, 2 Maret 2020. Meskipun pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, namun, hingga kini belum ada tanda-tanda wabah itu akan berakhir.

"Situasi ini telah membuat perekonomian karut-marut. Demikian juga dengan pola kehidupan yang semakin tidak ada kepastian, masyarakat dipaksa harus mengurung diri di rumah biar tidak terpapar virus corona. Sementara, pernyataan-pernyataan pemerintah belakangan ini semakin membuat rakyat bingung," ucap pengamat politik Tom Pasaribu di Jakarta, belum lama ini.

Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I) ini menambahkan, kondisi sekarang diperparah ulah para kartel obat dan alat-alat medis yang seakan sengaja memanfaatkan situasi untuk meraih keuntungan besar.

"Saya melihat sepertinya situasi dan kondisi ini sengaja dipelihara oknum agar kebutuhan APD, sanitizer, vitamin C, vitamin E, dan obat-obat lainnya melambung harganya dan susah didapat, atau ada hal lain yang ditutupi," ucap Tom.

Tom pun mengajak masyarakat untuk "memberi pelajaran" ke oknum tersebut. Salah satu caranya, menggunakan bahan herbal. Tom mengatakan bahwa  saat ini ada Jamu Pancasila, ramuan herbal milik Dr Suradi, yang terbukti mampu membantu menyembuhkan pasien Covid-19.

Jamu tersebut bahkan pernah digunakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk pasien di RS Darurat Wisma Atlet. Tom pun mengusulkan ke Presiden Jokowi untuk memanggil Dr Suradi untuk memintai penjelasan mengenai jamu tersebut.

"Kalau betul dan terbukti jamu herbal itu ampuh, rakyat Indonesia akan cepat terbebas dari virus corona. Meskipun, mungkin virus tersebut akan tetap berdampingan dengan kehidupan masyarakat," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: