Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melihat Bagaimana Langkah Hindari Virus Corona saat Pembatasan Sosial Dicabut?

Melihat Bagaimana Langkah Hindari Virus Corona saat Pembatasan Sosial Dicabut? Kredit Foto: Antara/Brian Snyder

Orang dengan gejala

Batuk dan bersin benar-benar metode penyebaran virus yang efektif. Namun keduanya memiliki perbedaan mencolok.

Dalam satu kali batuk, menurut Bromage, kita melepaskan 3.000 droplet dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam.

Kebanyakan droplet berukuran besar dan karena gaya gravitasi, mereka jauh ke permukaan dengan cepat. Namun sebagian droplet bertahan di udara dan bisa berpindah ruangan.

Namun jika orang yang bersama Anda di sebuah lift bersin, bahaya yang Anda hadapi bertambah sepuluh kali lipat.

Dalam satu kali bersin, ada sekitar 30.000 ribu droplet yang Anda lepaskan. Droplet yang berukuran kecil terbang dengan jarak yang lebih jauh, dengan kecepatan sekitar 320 kilometer per jam, kata Bromage.

"Jika seseorang terinfeksi virus corona, droplet dalam satu kali batuk atau bersin bisa mengandung hingga 200 juta partikel virus."

"Jadi jika Anda berhadapan dengan seseorang, berbincang dengannya, lalu orang itu batuk atau bersin di depan Anda, ada peluang yang begitu besar Anda menghirup 1.000 partikel dan akhirnya terpapar virus itu," kata Bromage.

Bahkan jika Anda tidak ada saat batuk atau bersin itu terjadi, Anda barangkali tidak akan benar-benar aman.

Sejumlah droplet virus cukup kecil untuk terus berada di udara dalam beberapa menit. Jika Anda masuk ke ruangan saat droplet itu masih ada, Anda berpotensi menghirupnya sehingga akhirnya terpapar.

Orang tanpa gejala

Kita tahu bahwa seseorang bisa saja sudah terpapar virus corona lima hari sebelum mereka menunjukkan gejala klinis. Tapi ada sebagian orang yang bahkan tidak menunjukkan gejala apapun setelah terpapar.

Faktanya, bahkan saat menarik dan mengeluarkan nafas, orang yang sudah terinfeksi itu bisa melepaskan virus itu ke lingkungan sekitarnya.

Seberapa banyak?

"Satu kali nafas mengeluarkan 50 sampai 5.000 droplet. Sebagian besar berkecepatan rendah dan langsung jatuh ke permukaan," kata Bromage.

Ketika kita bernafas lewat hidung, jumlah droplet yang kita keluarkan lebih sedikit.

"Virus itu lebih tersaring dan langsung jatuh. Jadi sangat sedikit patogen yang merupakan partikel virus itu keluar lewat nafas," ujarnya.

Kita tidak tahu persis berapa banyak partikel virus SARS-CoV-2 yang keluar saat kita bernafas. Namun Bromage merujuk hasil kajian yang menyebut bahwa seorang yang terinfeksi influenza melepaskan sekitar tiga sampai 20 RNA (asam ribonukleat) setiap menit saat bernafas.

Jika jumlah itu digunakan dalam kasus virus corona, seorang yang terpapar SARS-CoV-2 melepaskan 20 salinan asam ribonukleat setiap menit.

Untuk terpapar, Anda harus menghirup setiap partikel yang dikeluarkan orang terinfeksi itu selama 50 menit untuk mencapai jumlah minimal 1.000 partikel.

Sebagai catatan, angka-angka ini digunakan sebagai gambaran umum. Jumlah pastinya masih harus dipastikan dalam penelitian lebih lanjut.

Jadi, kecil kemungkinan Anda terpapar saat berada dalam satu ruangan dengan orang terinfeksi virus corona yang tidak bersin atau batuk.

Sementara itu, jumlah droplet yang keluar jauh lebih banyak saat seseorang berbicara. Jumlahnya sekitar 10 hingga 200 salinan virus per menit, menurut Bromage. Jumlah itu naik berkali lipat saat seseorang bernanyi dan berteriak.

"Ketika Anda mulai bernyanyi dan berteriak, droplet benar-benar dipersiapkan untuk keluar. Droplet ini keluar dari dalam paru-paru ketika Anda memaksa mengeluarkan suara," kata Bromage.

Droplet ini juga keluar dari jaringan yang sangat berisiko terpapar virus.

"Jadi nafas yang keluar dengan tekanan lebih besar akan mengeluarkan lebih banyak droplet ke udara," ujarnya.

Walau kita akan lebih sulit terpapar dalam situasi itu, kajian memperkirakan bahwa banyak infeksi, termasuk mayoritas perindahan virus di luar rumah, terjadi akibat orang tanpa gejala.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: