Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adu Serang AS-China Bikin Dolar AS dan Rupiah Jadi Gegana!

Adu Serang AS-China Bikin Dolar AS dan Rupiah Jadi Gegana! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketegangan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin menjauhkan keduanya dari kata damai. Aih-alih saling memberi respons dengan kepala dingin, AS-China justru saling serang hingga akhirnya mengarah pada era perang dingin baru. 

Dilansir dari surat kabar Global Times, China menyebut bahwa AS tak henti-henti melakukan serangan politik kepada China perihal virus corona. Tak mau tinggal diam, China tegas mengatakan pihaknya akan membalas perlakukan AS dengan balasan yang tidak main-main. 

Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Rupiah Jadi Juara Bertahan!

Baca Juga: Berkaca pada Sejarah, Gedung Putih: Kami Tidak Terkejut Jika China Coba Mencuri Vaksin Corona AS

"China tidak hanya menyerang balik secara simbolis, tetapi akan memberlakukan tindakan balasan yang akan membuat mereka merasakan sakit," tulis Global Times dikutip pada Selasa (26/05/2020).

Apa yang terjadi antara AS dan China saat ini tak ayal memicu kekhawatiran global sehingga turut berpengaruh pada pergerakan aset-aset investasi berbasis keuangan, seperti dolar AS dan rupiah. Baik dolar AS maupun rupiah pagi ini terpantau sama-sama gegana alias gelisah, galau, merana. 

Baca Juga: China Hadirkan Pesaing Kuat Vaksin Corona AS, Rupiah Semakin Kebal Lawan Dolar AS

Dilansir dari RTI, mata uang Paman Sam itu memerah di hadapan hampir semua mata uang, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, yuan, dolar Hong Kong, won, dolar Singapura, baht, dan dolar Taiwan. Dolar AS hanya menguat tipis di hadapan rupiah dan yen.

Tak lebih baik daripada dolar AS, rupiah pun memerah dan berada di klasemen bawah, baik secara regional maupun global. Hingga pukul 09.35 WIB, rupiah terkoreksi -0,20% ke level Rp14.730 per dolar AS. Rupiah juga ambruk di hadapan dolar Australia (-0,44%), euro (-0,32%), dan poundsterling (-0,32%). 

Di Asia, rupiah berada di posisi terbawah kedua setelah ringgit (0,15%). Mata uang Garuda itu jatuh di hadapan won (-0,51%), dolar Taiwan (-0,41%), yuan (-0,29%), baht (-0,28%), dolar Singapura (-0,26%), dolar Hong Kong (-0,21%), dan yen (-0,05%). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: