Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Red Palm Oil: Si Merah Hebat, Banyak Manfaat, Jadikan Sehat!

Red Palm Oil: Si Merah Hebat, Banyak Manfaat, Jadikan Sehat! Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak goreng merupakan proses akhir dari penyulingan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang berwarna merah kekuning-kuningan. Warna minyak tersebut menandakan tingginya kandungan karotenoid yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.

Tak hanya itu, para peneliti teknologi pangan juga telah melakukan penelitian untuk memperoleh minyak sawit yang telah dihilangkan komponen pengotornya (seperti asam lemak bebas, gum, dan logam berat). Namun, itu tanpa melalui proses bleaching sehingga diperoleh minyak sawit merah (Red Palm Oil/RPO) yang masih kaya akan beta karoten dan vitamin E.

Baca Juga: Kampanye Hitam Sawit Ganggu Investasi dalam Negeri

Berbeda dengan minyak goreng sawit yang beredar di pasaran, RPO kurang cocok digunakan sebagai minyak goreng untuk deep frying. Hal ini karena warna RPO yang kuning kemerahan akan memengaruhi warna makanan yang digoreng. Selain itu, proses penggorengan dengan menggunakan suhu yang panas dapat menghilangkan kandungan beta karoten dalam RPO tersebut.

Aplikasi yang lebih sesuai untuk mengonsumsi RPO sebagai produk pangan adalah pemanfaatan dengan paparan suhu yang tidak terlalu tinggi atau waktu kontak panas yang tidak terlalu lama. RPO lebih cocok digunakan sebagai minyak untuk menumis, minyak salad, minuman emulsi, produk spreads (mayonnaise, margarine, dan lain-lain), biskuit, dan mi instan sehingga kandungan beta karotennya tetap optimal.

Tekstur minyak sawit merah hampir sama seperti margarin sehingga tidak akan mengubah rasa apabila dicampur dengan makanan. Tim peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Sri Anna Marliyati dan Asriyanti Apriliani, menyebutkan bahwa menggunakan minyak sawit merah sebagai pengganti mentega dalam pembuatan roti akan menghasilkan formula terbaik karena tidak mengandung asam lemak trans sehingga tidak meningkatkan kolesterol.

Peneliti dari SEAFEST Center IPB, Dr. Ir. Nuri Andarwulan, M.Si juga telah berinovasi dengan membuat produk emulsi sebagai bahan suplemen dalam bentuk bubuk atau mikroenkapsulat. Dalam bentuk mikroenkapsulat ini, efektivitas minyak sawit merah menjadi lebih baik karena bahan penyalut mikrokapsul dapat melindungi dan memperpanjang shelf life karoten pada minyak sawit merah yang mudah rusak oleh proses oksidasi.

Kandungan beta karoten dalam minyak sawit merah yang mencapai 650 ppm berpotensi untuk mencegah penyakit jantung koroner, kanker, serta mengganti sel-sel yang telah rusak. Selain itu, beta karoten yang terdapat dalam RPO dapat diserap lebih efisien oleh usus halus dibandingkan pangan sumber beta karoten lainnya.

Kandungan beta karoten yang tinggi dalam RPO tersebut juga mampu menanggulangi defisiensi vitamin A yang selama ini menjadi masalah kesehatan di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia. Telah banyak juga penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi RPO terbukti efektif meningkatkan status vitamin A pada anak dan ibu.

Berbeda dengan di Indonesia yang masih awam dengan penggunaan RPO, banyak negara lain yang sudah mengonsumsi produk tersebut. Penduduk Nigeria telah terbiasa mengonsumsi minyak goreng kemerah-merahan dan agak pahit karena menyadari kandungan beta karotennya yang tinggi. Sementara itu, produk RPO sudah banyak dijual di Malaysia bukan sebagai minyak goreng, tetapi sebagai bumbu penyedap makanan yang menyehatkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: