Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Big Data Terima Suntikan US$1,6 Juta, Mau Ekspansi dan Bangun R&D

Startup Big Data Terima Suntikan US$1,6 Juta, Mau Ekspansi dan Bangun R&D Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Delman, perusahaan rintisan manajemen big data, hari ini mengumumkan pendanaan tahap awal (seed funding) senilai US$1,6 juta yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Investor lain yang terlibat ialah Prasetia Dwidharma Ventures dan Qlue Performa Indonesia.

Delman akan menggunakan pendanaan ini untuk melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan ekosistem manajemen big data yang dapat digunakan klien untuk membuat prediksi dan keputusan bisnis, serta membangun Delman R&D Center (pusat pengembangan dan riset big data) di Surabaya tahun ini.

Founder & CEO Delman, Surya Halim menjelaskan pendanaan tahap awal ini merupakan kerja sama strategis Delman dengan Intudo Ventures, Prasetia Dwidharma Ventures, dan Qlue Performa Indonesia. Delman akan mengembangkan ekosistem manajemen big data secara end-to-end, mulai dari menggabungkan, membersihkan, dan mengklasifikasi data hingga memvisualisasikan data dalam bentuk dashboard yang mudah dipahami.

Baca Juga: Startup Antar Jemput Penumpang Akan PHK Lagi Ratusan Pegawainya

Solusi manajemen big data Delman membantu perusahaan untuk mempercepat proses integrasi data yang berasal dari berbagai sumber. Data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk menghasilkan insight terbaik yang digunakan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Sejak berdiri di 2018 lalu, Delman bekerja sama dengan Qlue membantu manajemen big data berbagai perusahaan dan instansi pemerintah yang selama ini tidak beraturan dan diolah secara tradisional, agar lebih efisien dengan proses otomatisasi pengolahan data. Delman juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan riset dan konsultasi di Indonesia dalam membuat desain penyatuan data untuk klien, sehingga memudahkan perusahaan menyusun strategi bisnis yang tepat.

Masalah klasik terkait data di Indonesia adalah banyaknya data yang tidak terstruktur dan tidak serasi satu sama lain, diolah secara tradisional, dan minimnya wawasan tim dalam mengolah data. Rata-rata perusahaan mengeluarkan US$200 ribu dan 70% waktunya untuk membersihkan (cleansing) dan mengklasifikasikan data menjadi sebuah database (warehousing). Banyak data yang bentuknya tidak seragam, tidak beraturan hingga salah ketik, sehingga menyulitkan data scientist mengolah data tersebut dan menjadikannya analisis yang tepat secara real-time.

"Delman hadir mempercepat proses integrasi dan pengolahan data dari berbagai sumber hingga 30 kali lebih cepat dengan mengimplementasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pemelajaran mesin (machine learning) dalam proses data cleansing dan warehousing," kata Surya, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: