Barisan ‘Sang Mantan’ Nyatakan Dukungan untuk BI

Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbagai kebijakan perekonomian yang diambil oleh pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) terkait tekanan akibat pandemi Covid-19 mendapatkan apresiasi dari para mantan Gubernur BI dari lintas generasi. Bauran berbagai kebijakan yang diterapkan sejauh ini dianggap sukses meredam gejolak dan sejumlah potensi gangguan ekonomi secara keseluruhan.

Karenanya, Gubernur BI saat ini diminta tetap fokus dan tidak berkecil hati untuk terus dapat menjaga stabilitas keuangan nasional di tengah pro-kontra pandangan yang muncul di masyarakat. Dukungan moral ini disampaikan para mantan Gubernur BI dalam acara silaturahmi virtual yang diselenggarakan BI via aplikasi zoom, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Laporan Keuangan BI Kembali Diganjar WTP dari BPK

Adrianus Mooy, misalnya. Gubernur BI pada periode 1988-1993 tersebut menyampaikan dukungannya atas langkah yang telah diambil oleh BI saat ini dalam meredam tekanan akibat Covid-19.

"Kita pantas bersyukur bahwa pemerintah dan BI sudah memberikan satu program stimulus. Ini harus kita dukung bersama karena tidak mungkin pemerintah dan BI bergerak sendiri dalam menangani tekanan ini," ujarnya lewat sambungan virtual.

Senada dengan Adrianus, penerusnya untuk periode 1998-2003, Syahril Sabirin, juga menyatakan perlunya dukungan semua pihak kepada BI sebagai bagian dari penguatan nasional untuk bersama-sama bertahan melawan tekanan akibat pandemi ini.

"Pandemi ini telah menjadi satu beban yang sangat berat bagi kita semua. Tak terkecuali bagi pemerintah dan juga BI. Namun, saya yakin. Dengan semangat kebersamaan, Indonesia akan mampu melewati keadaan ini dengan baik," tutur Syahril.

Sementara itu, Gubernur BI era 2013-2018, Agus Martowardojo, mengakui bahwa periode saat ini merupakan salah satu momen terberat bagi seluruh aparatur pemerintahan, termasuk juga Gubernur BI yang tengah menjabat saat ini.

"(Kondisi) Ini adalah kejadian besar yang kita semua tidak pernah prediksi sebelumnya. Kerja sama dengan pemerintah dan kementerian lembaga menjadi salah satu kunci yang perlu dilakukan untuk melakukan pemulihan ekonomi secara nasional," tegas Agus.