Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi, WHO Ingatkan Negara-negara di Dunia Kalau Penularan Virus Corona Masih Tinggi

Lagi, WHO Ingatkan Negara-negara di Dunia Kalau Penularan Virus Corona Masih Tinggi Kredit Foto: Reuters/Mario Anzuoni
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di saat banyak negara mulai melonggarkan aturan terkait COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan gelombang pertama penyebaran virus corona ini sebenarnya terus meningkat, dengan Brasil saat ini menjadi salah satu yang paling parah.

Gelombang Pertama COVID-19 antara lain Saudi Arabia membuka lagi masjid untuk Salat Jumat, Spanyol menyatakan masa berkabung nasional selama 10 hari, dan Presiden Putin mengatakan Rusia sudah melewati masa puncak pandemi.

Baca Juga: WHO Nyatakan Benua Amerika Episentrum Baru Pandemi Corona, Kenapa?

"Kita sebenarnya masih dalam taraf dimana penyakit ini terus meningkat penyebarannya," kata Dr Mike Ryan, direktur eksekutif WHO di Jenewa.

"Sekarang ini kita tidak berada di gelombang kedua. Kita tengah berada di tengah gelombang pertama di seluruh dunia."

Dr Ryan secara khusus menyebut negara Brasil, yang meski kasus terus meningkat, Presiden Jair Bolsonaro sudah dengan semangat berbicara mengenai pembukaan kembali negaranya.

Saat ini kasus positif COVID-19 di Brasil mencapai hampir 375 ribu, kedua terbesar setelah Amerika Serikat dengan 1,6 juta kasus dan tingkat kematian sekitar 23 ribu, namun angka kematian sebenarnya di sana lebih tinggi lagi.

Dr Ryan memperingatkan pihak berwenang di tiap-tiap negara harus terlebih dahulu memiliki alat tes yang cukup guna mencegah penyebaran virus.

Dalam kasus Brasil, Dr Ryan mengatakan tingginya angka penularan berarti larangan bepergian ke luar rumah masih harus diterapkan di sana, tanpa memikirkan dampak ekonomi yang ada saat ini.

Virus corona sekarang sudah menjangkiti hampir 5,5 juta orang di seluruh dunia, menewaskan 346 ribu orang, menurut penghitungan oleh Johns Hopkins University.

Para pakar mengatakan jumlah tersebut merupakan angka dasar, dengan angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena banyak negara tidak bisa dapat menghitungnya secara akurat.

Saudi izinkan mesjid dibuka untuk Jumatan

Kerajaan Arab Saudi sekarang akan mengizinkan mesjid dibuka untuk shalat Jumatan dan mulai melonggarkan pembatasan gerak warga.

Mesjid akan dibuka 20 menit sebelum shalat Jumat dimulai, dan ditutup 20 menit setelah selesai, demikian pertanyaan Televisi Nasional milik Arab Saudi di Twitter, mengutip Kementerian Urusan Agama.

Pembatasan akan dilonggarkan dalam tiga tahap, sebelum aturannya dicabut sepenuhnya mulai tanggal 21 Juni, kecuali untuk kota Mekkah.

Perjalanan haji dan umrah, yang setiap tahunnya dilakukan oleh jutaan orang dari seluruh dunia tetap dihentikan sampai waktu yang belum diketahui.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: