Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diingatkan Surabaya Bisa Jadi seperti Wuhan, Jubir Pemkot: Semoga Tidak Terjadi

Diingatkan Surabaya Bisa Jadi seperti Wuhan, Jubir Pemkot: Semoga Tidak Terjadi Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Surabaya -

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengingatkan Kota Surabaya bisa menjadi seperti Kota Wuhan di China jika tak menanganinya secara sungguh-sungguh. Menanggapi itu, Pemerintah Kota Surabaya berharap hal itu tak terjadi dan mengajak Gugas Jatim bersama-sama pemkot mencari solusi bersama.

“Kita berdoa itu tidak terjadi. Kita tahu, semua eleman masyarakat benar-benar bekerja. Pemerintah kota menggandeng semua TNI/Polri dan dari beberapa ikatan rumah sakit, semua elemen yang bergabung dalam satgas semua bekerja untuk mengendalikan permasalahan ini,” kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, kepada wartawan pada Kamis, 28 Mei 2020.

Baca Juga: Ahli Epidemologi China Angkat Bicara Soal Keterkaitan Pasar Wuhan dan Virus Corona

Jika memang ada pihak yang berpendapat bahwa Kota Surabaya bisa menjadi seperti di Wuhan dalam kasus corona, Fikser meminta pihak tersebut menyampaikan secara langsung dan berdiskusi bersama Gugas Surabaya untuk mencari solusi bersama-sama.

“Kalau ada yang menyampaikan seperti itu, ada baiknya menyampaikan dan berdiskusi dengan kami, untuk memberi solusi,” ujarnya.

Kepala Diskominfo Surabaya itu menjelaskan, tingginya angka kasus corona di Surabaya disebabkan, di antaranya, karena gencarnya rapid test dan tes swab-PCR yang dilakukan di Kota Pahlawan.

“Ini dikarenakan massifnya Pemerintah Kota Surabaya melakukan rapid test, beberapa hari ini sekitar 22 ribu sekian (rapid test),” ujar Fikser.

Hasil rapid test, lanjut dia, sekira dua ribu orang yang dites cepat hasilnya reaktif.

“Yang reaktif lalu diajukan swab sebanyak seribu sekian, masih ada yang belum keluar sampai sekarang ini sekitar 347-an. Ditambah lagi sekarang kita lakukan swab massal yang dibantu oleh pemerintah pusat, BNPB dua mobil dan satu (mobil) dari BIN. Artinya, ke depan case (kasus corona di Surabaya) bisa terus bertambah,” ujar Fikser.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: