Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicecar karena Kasus Covid-19 AS Capai 1,69 Juta Orang, Trump Bela Diri: Kami Telah Bekerja Keras!

Dicecar karena Kasus Covid-19 AS Capai 1,69 Juta Orang, Trump Bela Diri: Kami Telah Bekerja Keras! Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Lebih dari 100.442 pasien Covid-19 meninggal dunia di Amerika Serikat (AS) dan 1,69 juta penduduk terinfeksi virus mematikan tersebut. Pada saat bersamaan, jumlah pengangguran di AS mencapai 39 juta orang karena krisis ekonomi akibat pandemi tersebut.

Namun, Presiden AS Donald Trump justru terus membela diri. Dia menyatakan, pemerintahannya telah bekerja keras menangani pandemi virus corona tersebut.

Baca Juga: Trump Anggap Fitur Periksa Fakta Batasi Kebebasan di Internet, Ahli Hukum Tak Sependapat!!

Dia mengklaim, jika tidak ada penanganan yang dilakukan pemerintahannya, jumlah korban jiwa akan jauh lebih tinggi, meskipun para kritikus menuduh AS lambat dalam menghadapi wabah itu.

Trump mengatakan, jumlah korban jiwa bisa saja 25 kali lebih tinggi. Padahal, Trump awalnya mengabaikan pandemi tersebut dan kerap membandingkannya dengan flu musiman. Optimistis pernah disampaikan pada Februari lalu ketika dia mengatakan AS bisa "mengendalikan virus" dan pada April virus itu bisa "pergi secara ajaib".

Trump pernah memperkirakan 50.000–60.000 kematian, kemudian 60.000–70.000 dan kemudian "secara substansial di bawah 100.000". Faktanya, kini jumlah korban meninggal telah mencapai di atas 100.000 orang.

Pada Mei, 1.400 orang meninggal di AS setiap hari karena Covid-19. Puncaknya pada April lalu ketika 2.000 orang meninggal setiap hari. Banyak pihak memperkirakan, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 bisa melebih pandemi flu pada 1957–1958 mencapai 116.000.

Dengan angka kematian AS saat ini mencapai lebih dari 100.000, itu hampir sama dengan jumlah prajurit Amerika yang terbunuh di Korea, Vietnam, Irak, dan Afghanistan selama 44 tahun pertempuran.

Hal berbeda justru ditunjukkan Joe Biden, rival utama Trump pada pemilu presiden mendatang.

“Bangsa ini berduka dengan kalian semua (keluarga korban),” kata Biden, dilansir Reuters.

Dia mengungkapkan, banyak momen dalam sejarah AS yang menggugah hati. “Hari ini merupakan salah satu momen itu. Sungguh menyedihkan,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: