Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Telah Lakukan Survei Seismik 23 Ribu KM di Wilayah Jambi Merang

Pertamina Telah Lakukan Survei Seismik 23 Ribu KM di Wilayah Jambi Merang Kredit Foto: PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan migas pelat merah, PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang telah berhasil melakukan Survei Seismik Laut Regional 2D di wilayah terbuka sepanjang 23.063 km atau 77% (per 25 Mei 2020) dari target 30.000 km.

Survei seismik terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir ini diharapkan dapat menemukan cadangan migas baru serta menjadi giant discovery bagi Indonesia.

Baca Juga: Covid-19 Belum Berakhir, Pertamina: Produksi Hulu Migas Terus Jalan

Capaian tersebut disampaikan Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu, kepada Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, saat Management Walkthrough (MWT) secara virtual di kapal Elsa Regent yang berada di perairan timur Indonesia.

Dwi Soetjipto mengatakan, Indonesia memiliki 128 cekungan dan hanya 21 cekungan yang sudah diproduksi serta 38 cekungan yang masih dieksplorasi. Sisanya, ada lebih dari 70 cekungan yang masih belum disentuh untuk menjadi potensi cadangan migas Indonesia.

"Survei seismik ini, bagi SKK Migas, memiliki makna yang sangat penting dalam mendorong pencapaian target pemenuhan produksi migas nasional," ujar Dwi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menyatakan, di tengah wabah corona, kegiatan survei seismik tetap berjalan dengan mengedepankan protokol kesehatan. Kegiatan survei ini ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2020.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementrian ESDM dan SKK Migas yang telah mendukung penuh upaya Pertamina dalam kegiatan survei seismik terbesar untuk mendukung pencapaian produksi minyak 1 juta barel per hari untuk memperkuat kedaulatan energi nasional," ujar Dharmawan.

Dharmawan menambahkan, di tengah tantangan pandemi, Pertamina optimis pekerjaan survei akan selesai sesuai target. Pertamina telah memenuhi persyaratan perizinan terutama izin lingkungan di seluruh wilayah yang dilalui, dari perairan Bangka di wilayah barat Indonesia hingga perairan Papua di wilayah timur Indonesia.

Menurut Dharmawan, kegiatan survei seismik telah dimulai pada November 2019 dan merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang di wilayah terbuka dengan investasi sebesar US$30 juta. Secara kumulatif, investasi KKP Jambi Merang hingga tahun 2024 adalah sebesar US$239,3 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Survei seismik ini, lanjut Dharmawan, dapat terlaksana dengan baik setelah SKK Migas memberikan kepercayaan kepada Pertamina melalui PHE untuk meneruskan pengelolaan wilayah  kerja (WK) Jambi Merang sejak 10 Februari 2019 hingga 20 tahun mendatang.

SKK Migas dan PHE juga telah melakukan penandatanganan Komitmen Kerja Pasti Jambi Merang dengan skema kontrak kerja sama gross split dan ditindaklanjuti dengan melakukan survei seismik 2D terbesar di perairan Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: