Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pastikan NTT Tanam 2 Kali Setahun, Mentan Serahkan Bantuan

Pastikan NTT Tanam 2 Kali Setahun, Mentan Serahkan Bantuan Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (29/5/20), Mentan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani berupa 40 traktor dan alat pertanian yang lain. Dirinya berharap, NTT dapat melaksanakan upaya tanam 2 kali setahun.

"Kunci daerah yang bisa maju itu kalau kepala daerahnya punya manajemen agenda pertanian yang diturunkan berupa kebijakan pemerintah. Untuk itu, Pak Gubernur, NTT tidak boleh mundur, petani bertanam 2 kali setahun," kata Mentan SYL saat memberikan sambutannya di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Mentan SYL Panen Bawang Merah di Bima, Produksi Melimpah

Mentan SYL mengatakan bahwa Program Tanam Jagung Panen sapi (TJPS) yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah NTT akan mampu membawa NTT keluar dari kemiskinan dan menjadi sejahtera. Menurutnya, sektor pertanian adalah sektor yang menjadi jawaban dan diunggulkan setelah melewati pandemi Covid-19.

"Di dalam kondisi Covid-19 seperti ini, ekonomi yang bisa jalan adalah pertanian karena ini masalah perut. Dalam 100 hari lagi kita mau lihat perkembangan NTT," ucapnya.

SYL memaparkan prognosa produksi dan kebutuhan beras nasional, hingga akhir Desember 2020 stok beras masih akan tersedia sebanyak 4,7 juta ton. Untuk mengamankan pasokan beras di tengah pandemi Covid-19, Kementan telah melakukan gerakan percepatan tanam padi 5,6 juta hektare pada musim tanam dua di 33 provinsi.

Pemerintah menargetkan program itu bisa menghasilkan produksi beras sebesar 15 juta ton pada Juli-Desember 2020. Paling tidak untuk target pesimistis bisa mencapai 13,2 juta ton.

Kementan juga memiliki 3 program alternatif untuk mengamankan pangan masyarakat Indonesia, di antaranya optimalisasi lahan rawa 400 ribu hektare yang diperkirakan dapat menghasilkan 1,2 juta ton beras. Selain itu, melakukan diversifikasi pangan, hingga membuat lumbung pangan di setiap provinsi.

"Jadi, NTT harus punya lumbung pangan sendiri dan setiap kecamatan akan terkoneksi. Bersama kami (Kementan) membuat konstraling ( komando stategi penggilingan), di mana ini akan menjadi lumbung pangan yang ada di kecamatan," ucap SYL.

Untuk pertanian di NTT, Kementan memberikan bantuan senilai Rp103,063 miliar. Harapannya, pemerintah daerah lebih menggiatkan lagi pertanian.

Di kesempatan yang sama, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian yang telah menaruh perhatian khusus terhadap NTT.

"Kita bersyukur walaupun di masa pandemi Covid-19, Pak Menteri dan rombongan tetap kerja dengan semangat yang luar biasa untuk memperhatikan pengembangan sektor pertanian di NTT," ungkapnya.

Viktor mengungkapkan beberapa masalah pertanian yang masih terus diatasi pemda NTT hingga saat ini adalah perbaikan pengairan. Transformasi budaya tanam 2 kali setahun yang disampaikan Mentan, menurutnya, memberikan energi dan semangat untuk terus memaksimalkan potensi wilayah.

Viktor bercerita bahwa hampir semua kebutuhan masyarakat NTT saat ini berasal dari luar daerah. Karenanya, supply chain tidak memberikan nilai tambah provinsi NTT sehingga pertanian merupakan satu-satunya yang bisa diandalkan untuk dipenuhi.

"Saya ingin mengembalikan kejayaan NTT, Pak Menteri. Salah satunya sebagai penghasil protein yang dapat kami hasilkan," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: