Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kocak! Usai Dibuka Kembali, Penumpang Roller Coster di Taman Hiburan Ini Dilarang Berteriak

Kocak! Usai Dibuka Kembali, Penumpang Roller Coster di Taman Hiburan Ini Dilarang Berteriak Kredit Foto: Unsplash/2photo
Warta Ekonomi, Tokyo -

Taman bermain Jepang meminta pengunjung untuk tidak berteriak ketika naik wahana roller coaster di tengah pandemi virus corona. 

Aturan baru ini adalah bagian serangkaian pedoman yang dikeluarkan oleh Asosiasi Taman Hiburan Jepang. Pedoman dikeluarkan untuk meminimalkan risiko penyebaran virus corona dan memastikan keselamatan pengunjung dan karyawan. 

Baca Juga: Akhir 2019, Jepang Tercatat Jadi Kreditur Terbesar di Dunia dengan Nilai Aset...

Selain dilarang berteriak, pedoman juga menyebut para pengunjung untuk sering menggunakan sanitiser tangan, memakai masker wajah dan lulus pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk. Kapasitas taman hiburan juga dibatasi.

Dalam satu pedoman, yang membahas aturan menaiki roller coaster, Asosiasi Taman Hiburan Jepang meminta para pengunjung tidak berteriak.

“Saat naik, pengunjung diharapkan mencuci tangan dan menggunakan sanitiser tangan. Pengunjung juga mengenakan masker dan jangan berteriak, isi pedoman Asosiasi Taman Hiburan Jepang mengutip Independent, Jumat (29/5/2020).

“Pengunjung diimbau mematuhi langkah-langkah penyebaran infeksi dan mengikuti aturan pengukuran suhu. Jangan banyak bicara dan jaga jarak minimal 2 meter,” saran pedoman.

Karyawan juga harus membatasi komunikasi dengan para pengunjung, seperti saat memeriksa tiket masuk.

"Sebagai pedoman baru layanan pelanggan, Anda mengenakan masker, Anda dapat menggunakan mata, tersenyum, gerakan tangan, dll, untuk berkomunikasi dengan pengunjung," salah satu saran menyatakan.

Sebagian besar taman hiburan Jepang ditutup sejak Februari. PM Jepang Shinzo Abe memberlakukan keadaan darurat selama sebulan penuh untuk tujuh wilayah pada 7 April, kemudian menerapkannya secara nasional.

Abe mengklaim negaranya telah berhasil mengendalikan penyebaran virus corona hanya satu setengah bulan tanpa menerapkan kebijakan karantina wilayah alias lockdown.

"Saya telah memutuskan untuk mengakhiri keadaan darurat di seluruh negara," kata Abe mengutip Newsweek pada Selasa (26/5/2020).

"Hanya dalam waktu satu setengah bulan, kita hampir mengendalikan situasi (penularan virus corona-red)," lanjut dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: