Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sindir Jokowi, Rizal Ramli Bawa-Bawa Nama Soeharto

Sindir Jokowi, Rizal Ramli Bawa-Bawa Nama Soeharto Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi -

Rencana Presiden Joko Widodo untuk menerapkan prosedur new normal di tengah pandemi wabah corona terus mendapat sorotan. Bahkan, kini muncul narasi sindiran membandingkan zaman Jokowi saat ini dengan akhir masa orde baru mantan Presiden Soeharto.

Dan narasi itu pun rupanya digulirkan oleh mantan Menteri Kemaritiman, Rizal Ramli. Sosok yang dikenal kerap kritis terhadap pemerintahan rezim Jokowi tersebut seolah melihat lubang menganga dari rencana penerapan kebijakan new normal.

New normal sepertinya menjadikan Rizal Ramli melihat celah dari pemerintahan saat ini yang bisa dikomparasikan dengan kejadian yang meletus jelang meletusnya masa reformasi 1998. Kondisi masyarakat yang kian hari kini semakin resah dalam menghadapi dampak pandemi corona, menjadikan ekonom ternama tersebut punya momen kembali mengkritisi rezim saat ini.

Dalam tweet yang dilontarkan dari akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, membeberkan gambaran dalam krisis politik 1998 yang dihadapi mantan Presiden Soeharto dibandingkan dengan situasi yang terjadi saat ini.

"Pada akhir Mei 1998, Presiden Soeharto punya dua pilihan: memaksakan terus berkuasa, korban rakyat akan berkali-kali lipat. Akhirnya, Soeharto memilih jalan negarawan, mengorbankan egonya, agar korban rakyat tidak bertambah. Kalau terjadi hari ini, pilihan apa yang akan diambil ya?" tulis tweet Rizal Ramli.

"Presiden Soekarno, Habibie, dan Gus Dur menghadapi dilema itu. Memaksakan terus berkuasa, korban rakyat banyak sekali. Semua pemimpin hebat itu, akhirnya memilih jalan negarawan dengan mengundurkan diri. Kira-kira kalau terjadi hari ini di tengah ketidakmampuan luar biasa, apa yang terjadi?" jelasnya.

Warganet pun turut menanggapi kicauan Rizal Ramli, baik itu yang pro maupun yang kontra.

"Yang jadi pemimpin sekarang tdak punya kapasitas sebagai pemimpin negara pak. Jadi pemimpin itu karena systemnya curang, Mungkn dia juga gak tau konsekwensi statement yang plintat-plintut itu akan mengakibatkan kekacauan bagi rakyat. Jadi mana mungkin dia mengundurkan diri," tulis tanggapan akun @totokjulianto.

"Rakyat mana yg kaco...? Paling yg kaco rakyat yg gk suka jokowi.. betul kan..?" sahut akun @Abhiemicoe2.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: