Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Innalillahi Berita Duka, Covid-19 Sudah Infeksi 6 Juta Jiwa di Seluruh Dunia, Meninggal Tembus. . .

Innalillahi Berita Duka, Covid-19 Sudah Infeksi 6 Juta Jiwa di Seluruh Dunia, Meninggal Tembus. . . Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus virus Covid-19 global melampaui angka 6 juta hingga Sabtu (30/5/2020). Itu bertepatan  saat Amerika Latin melaporkan satu tonggak peristiwa muram dengan 50.000 kematian akibat penyakit tersebut.

Negara-negara seperti Brazil dan Meksiko sedang berjuang menghentikan penyebaran virus, yang awalnya memuncak di China pada Februari sebelum wabah berskala luas itu merebak di Eropa dan Amerika Serikat.

Brazil mencatat rekor kasus baru Covid-19 pada Sabtu yang mencapai 33.274 sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 498.440, yang mengakibatkan negara kiblat sepak bola dunia itu menyandang predikat sebagai salah satu kawasan terparah dilanda Covid-19.

Baca Juga: Covid-19 Terus Serang Jatim, Penambahan Kasusnya Tertinggi se-Indonesia

Jumlah kematian di Brazil akibat Covid-19 meningkat menjadi 28.834, dengan 956 kematian baru dalam 24 jam terakhir, kata kementerian setempat. Presiden Brazil Jair Bolsonaro menentang kebijakan isolasi kota yang diberlakukan oleh gubernur di beberapa negara bagian.

Bolsonaro juga selalu menentang nasihat pakar kesehatan yang menganjurkan pembatasan wilayah. Akibat sikapnya yang antipembatasan ketat, Bolsonaro ditinggalkan dua menteri kesehatan yang akhirnya dipecatnya.

Penyakit pernapasan itu menewaskan lebih dari 367.000 jiwa di seluruh dunia. Meski jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi karena uji vaksin Covid-19 masih terbatas dan banyak negara tak memasukkan korban di luar rumah sakit sebagai bahan penghitungan.

Sebanyak 41 kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi di Wuhan, China, pada 10 Januari dan virus itu melanda dunia hingga 1 April mencapai jutaan kasus pertamanya. Sejak itu, sekitar 1 juta kasus baru dilaporkan setiap dua pekan.

Pandemi itu terus bertambah, namun di sisi lain banyak negara telah  membuka sekolah dan tempat kerja setelah beberapa pekan penutupan wilayah yang belum pernah terjadi selama ini, yang bertujuan menghambat penyebaran penyakit pernapasan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: