Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Corona Masih Tinggi, Ketua PDIP Sumbar: Kita Tak Boleh Menyerah!

Kasus Corona Masih Tinggi, Ketua PDIP Sumbar: Kita Tak Boleh Menyerah! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus positif corona (Covid-19) di Tanah Air terus naik dengan menembus angka 26.473 per Minggu, 31 Mei 2020. Salah satu provinsi yang masih terdapat kasus positif corona adalah Sumatera Barat.

Ketua PDIP Sumatera Barat, Alex Indra Lukman, mengatakan bahwa kasus corona memang memprihatinkan. Sebab, memukul ekonomi rakyat di ranah minang.

Baca Juga: PDIP Bilang New Normal Jadi Bencana Besar Jika Tidak. . .

Alex menyampaikan contoh, masyarakat di Sumbar yang terdampak corona adalah kelompok yang berprofesi sebagai dai atau penceramah non-aparatur sipil negara (ASN). Sebab, sejak corona mencuat, aktivitas keagamaan umat Islam seperti pengajian sampai tadarus di musala, masjid sudah berkurang drastis.

Dia berharap, masyarakat khususnya di Sumbar bisa bangkit dari kondisi serba sulit karena corona ini. Apalagi, pemerintah saat ini sedang menggaungkan protokol tata kehidupan baru atau new normal.

Pun, merujuk data per Minggu pagi, 31 Mei 2020, angka corona positif di Sumbar sudah tembus 567 orang. Data ini memperlihatkan penularan corona masih terjadi di Sumbar. "Kita tak boleh menyerah dengan keadaan yang memang serba sulit seperti sekarang ini," kaa Alex, Minggu malam (31/5/2020).

Dia mengingatkan, saat ini masih banyak masyarakat terdampak corona termasuk di Sumbar yang membutuhkan bantuan. Semangat saling bantu dan gotong royong mesti digenjot di tengah pandemi yang belum diketahui kapan berakhir.

"Kesetiakawanan sosial dan semangat gotong royong harus terus kita tumbuhkan. Dengan begitu, kita bisa bangkit dari dampak ini secara lebih cepat," ujar eks Anggota DPR itu.

Terkait itu, PDIP Sumbar juga peduli terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai dai non-ASN. Sejumlah dai mendapatkan bantuan untuk meringankan beban menghadapi pandemi. Bantuan itu berupa bingkisan yang berisi sembako, masker, hand sanitizer. Ada 500 dai yang menerima bantuan ini termasuk marbot dan imam masjid.

"Ini adalah bentuk gotong royong untuk warga yang kesehariannya lebih banyak melakukan syiar agama Islam. Yang kita bantu, dai yang tidak tercatat sebagai ASN," ujar Alex.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: