Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah Sebut Rencana Jokowi Tak Relevan, Soal Apa?

Muhammadiyah Sebut Rencana Jokowi Tak Relevan, Soal Apa? Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut menyoroti kebijakan new normal yang diwacanakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan rencana tersebut tidak relevan dilaksanakan sebab angka penularan Covid-19 di Tanah Air masih terbilang tinggi saat ini. Bahkan tekan Haedar, Laporan BNPB menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 masih belum dapat diatasi.

"Pemerintah justru akan melonggarkan aturan dan mulai mewacanakan new normal. Apakah semuanya sudah dikaji secara valid dan seksama dari para ahli epidemiologi?" kata Haedar dalam keterangannya, belum lama ini.

Menurut Haedar, wajar bila pernyataan pemerintah tentang new normal belakangan ini menimbulkan polemik dan kebingungan di kalangan masyarakat. Sebab, di satu sisi pemerintah masih lakukan PSBB di sejumlah daerah. Tapi di sisi lainnya justru pemerintah mewacanakan pemberlakuan relaksasi.

"Kesimpangsiuran ini sering menjadi sumber ketegangan aparat dengan rakyat. Bahkan, demi melaksanakan aturan kadang sebagian oknum aparat menggunakan cara-cara kekerasan," ucapnya.

Haedar menambahkan, atas sikap pemerintah ini, wajar publik menilai pemerintah lebih mementingkan sektor ekonomi ketimbang keselamatan masyarakat sendiri. Ia mengakui penyelamatan ekonomi memang penting. Tapi tidak kalah penting adalah keselamatan masyarakat ketika pandemi Covid-19 belum dapat dipastikan penurunannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: