Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat New Normal yang Kaya Makin Kaya, yang Susah Makin Susah

Saat New Normal yang Kaya Makin Kaya, yang Susah Makin Susah Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani berharap agar New Normal tidak menjadi New Problem. Kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dinilai bisa terhambat saat New Normal.

 

Menurut Zita, dampak perkeonomian dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu pastinya akan memburuk. Namun itu merupakan tugas bersama dari daerah sampai ke level nasional. Tidak bisa diserahkan semuanya ke daerah. Artinya, butuh kolaborasi semua stakeholder. 

 

Baca Juga: Kerja Saat New Normal, Ini Permintaan Tjahjo Kumolo ke ASN

 

Tahapan selanjutnya dari PSBB adalah New Normal. Dia menilai, pada saat New Normal terdapat orang-orang yang makin turun ekonominya dan ada juga yang makin naik produktivitasnya. Misalnya para pekerja content creative yang kini produksi videonya menggunakan aplikasi meeting, dimana biayanya lebih kecil. 

 

Baca Juga: Serikat Pekerja Sebut New Normal Ala Jokowi Tak Tepat Karena...

 

Bagi masyarakat kelas menengah atas, dia menilai New Normal lebih mudah, karena punya penghasilan tetap dan bisa tetap di rumah. Tapi kelompok kelas bawah bisa saja terhambat menuju New Normal.

 

"Itu targetnya, gimana orang kelompok kelas bawah sampai ke New Normal tadi, apa makin produktif atau di bawah normal tetap berproduksi. Dari insentif, ke pendampingan produksi untuk usaha menengah bawah, ini yang harus jadi target. Kita tunggu terobosannya Pak Gubernur Anies agar new normal tidak jadi new problem," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: