Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Tuding New Normal Cuma Kedok Pemerintah Tutupi...

PKS Tuding New Normal Cuma Kedok Pemerintah Tutupi... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A/Pool
Warta Ekonomi -

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menyuarakan pendapat tentang rencana penerapan tatanan kehidupan baru atau new normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang belum berakhir.

Anggota DPR dari PKS, Dr Sukatma, lewat akun Twitternya bahkan kerkicau, pemerintah seharusnya menjelaskan secara jujur tentang situasi penanganan Covid-19 di Indonesia. Dia mempertanyakan, apakah penanganan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali atau belum.

"Mestinya pemerintah jelaskan secara jujur, benarkah situasi penanganan Covid-19 saat ini sudah semakin terkendali atau wacana new normal ini hanya sebagai kedok untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah tangani COVID-19," tulisnya di akun @DrSukatma.

Seperti diketahui sebelumnya, wacana new normal terus digaungkan oleh pemerintah beberapa waktu belakangan. Pemerintah bahkan tengah mempersiapkan penerapan new normal. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat tetap produktif tapi tetap aman dari Covid-19.

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi sempat menggelar rapat kabinet mengenai pelaksanaan protokol tatanan normal baru atau new normal yang aman Covid-19. Jokowi memberi penjelasan mengenai langkah awal terkait dengan telah digelarnya pengamanan dari unsur TNI dan Polri di 1.800 titik keramaian di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.

"Dalam rangkap persiapan pelaksanaan tantanan normal baru yang akan kita lihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan," kata Jokowi dalam pembukaan rapatnya ketika itu.

Menurut Presiden, bila cara ini efektif maka akan diperluas lagi ke provinsi yang lain, juga kabupaten dan kota yang lain. Karena itu, Presiden meminta kebijakan baru ini yang telah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan disosialisaikan secara luas kepada masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: