Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Dolar AS Dihantui Huru-Hara, Rupiah Justru Perkasa Tiada Tara!

Ketika Dolar AS Dihantui Huru-Hara, Rupiah Justru Perkasa Tiada Tara! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah tampil perkasa tiada tara pada perdagangan spot hari ini, Selasa (2/06/2020). Dilansir dari RTI, rupiah menguat signifikan di hadapan hampir semua mata uang, terutama dolar AS. Hingga pukul 09.55 WIB, rupiah terapresiasi tinggi hingga 0,91% ke level Rp14.452 per dolar AS.

Bahkan, beberapa saat sebelumnya, rupiah memukul mundur dolar AS hingga ke level terendahnya di angka Rp14.446 per dolar AS. Selain itu, rupiah juga unggul signifikan atas dolar Australia (1,70%), euro (0,93%), dan poundsterling (0,90%). 

Baca Juga: Kacau! Di Era Kepemimpinan Trump, Sikap Rasialis Terbukti Semakin Terasa di AS karena...

Di jajaran Asia, rupiah menempati posisi teratas sebagai mata uang terbaik. Sang Garuda kini menang atas won (1,09%), yen (1,04%), dolar Hong Kong (0,90%), dolar Singapura (0,85%), yuan (0,83%), baht (0,83%), dan dolar Taiwan (0,80%).

Sementara itu, dolar AS terpantau bergerak variatif dengan kecenderungan melemah di hadapan mata uang global. Hal itu tidak terlepas dari sentimen yang membayangi pergerakan mata uang Paman Sam akhir-akhir ini. 

Baca Juga: Rupiah Comeback! Peras Dolar AS dan Jadi Bintang Panggung Asia!

Sebagai contoh, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meluapkan kekesalannya kepada World Health Organozation (WHO) dengan tegas mengatakan bahwa hubungan AS dan WHO kini telah berakhir. Hal itu terjadi bukan hanya karena anggapan bahwa WHO telah gagal melawan virus corona, melainkan juga amarah Trump yang menilai WHO terlalu berpihak pada China

"Karena mereka gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan World Health Organization," pungkas Trump dilansir dari AFP, Selasa (2/06/2020).

Selain itu, lesunya dolar AS juga dipengaruhi oleh sentimen huru-hara yang terjadi di AS karena dipicu oleh kematian George Floyd. Sebagaimana diketahui, kerusuhan tersebut kini berujung pada aksi penjarahan. Alhasil, Trump pun sampai berniat untuk memobilisasi militer di seluruh wilayah AS untuk mengatasi hal tersebut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: