Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Joko Anwar Bilang Bukan Langkah Tepat Penayangan Film Bioskop Lewat Streaming karena...

Joko Anwar Bilang Bukan Langkah Tepat Penayangan Film Bioskop Lewat Streaming karena... Kredit Foto: Unsplash/Erik Witsoe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah rumah produksi sempat mencari alternatif penayangan film lewat layanan streaming. Langkah tersebut dirasa efektif bagi para penikmat film yang ingin mencari hiburan tanpa perlu keluar rumah. 

Namun bila dilihat dari sisi pendapatan, Joko Anwar menilai langkah penayangan film di platform streaming bukanlah solusi terbaik. Termasuk juga dari sisi pengalaman saat menyaksikan film. Penayangan lewat platform streaming tentu menyuguhkan sensasi berbeda dari bioskop. 

"Dari segi experience enggak, dari segi ekonomi juga tidak," ujar sutradara Pemuja Setan tersebut saat Live di YouTube belum lama ini. 

Sekalipun film tersebut banyak disaksikan pengguna platform streaming, namun Joko Anwar merasa pemasukan streaming masih terlalu kecil. Hal itu, menurutnya, tidak bisa menutup biaya produksi.

"Film belum bisa hidup hanya dari streaming OTT, karena ya paling mahal kita bisa menjual ke OTT paling seharga Rp3 miliar. Tapi itu juga sudah mahal banget. Jadi enggak bisa menutup biaya produksi. Belum lagi kalau ada bajakan. Kan pusing," jelas dia. 

Sama halnya dengan wacana Drive-In Theater, Joko Anwar malah menganggap ide itu bakal menimbulkan kesenjangan sosial. Hal itu juga bertentangan dengan prinsip penggiat film yang ingin karya mereka bisa dinikmati semua kalangan. 

"Drive-In Theater kan hanya untuk mereka yang memiliki mobil. Kalau yang enggak punya bagaimana? Masak mereka harus sewa bajaj?”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: