Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Takut Meski Ketumnya Menteri, Anak Buah Prabowo Surati Jokowi

Gak Takut Meski Ketumnya Menteri, Anak Buah Prabowo Surati Jokowi Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono memberanikan menuliskan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (2/6/2020).

Anak buah Ketum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menulis surat berisi kegelisahan atas krisis keuangan.

Namun, ia juga tetap memberikan pandangan dan masukan kepada Jokowi agar terhindar dari keadaan ekonomi dan sosial yang parah.

Berikut isi surat Arief Poyuono kepada Presiden Joko Widodo.

Kepada Yth. Kangmas Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Dengan hormat, Kangmas Presiden yang saya hormati, mohon dimaafkan kelancangan saya menulis langsung ke Kangmas, ini saya lakukan karena saya sayang Republik Indonesia dan masyarakatnya, dan saya sangat mendukung semua kebijakan Kangmas yang baik bagi negara.

Baca Juga: Sebut Bos TVRI Ahli Gerwani, Anak Buah Prabowo: Ganti Sajalah, Nanti Dihujat

Baca Juga: Balas Cuitan Jubir Prabowo, Fadli Zon: Kita Jangan Ikut Campur, Nonton Aja!

Depresi besar 1929 dan krisis finansial 2008, dimulai dari guncangan industri keuangan di pasar modal dan pasar uang, dimana dampak besarnya terasa sepanjang 2 tahun. Krisis keuangan dapat berkepanjangan apabila China tidak melakukan stimulus yang membantu dunia di tahun 2008.   

Dan tahun 2020 ini, justru krisis dimulai dari China, dan menghantam supply chain global, akibatnya sektor riil menjadi terganggu. Hanya dalam kurun waktu dua bulan, semua komponen aggregate demand, termasuk consumer spending, capital expenditure dan net export sudah turun drastis. Krisis ini bahkan juga berdampak secara berantai hingga kepada masalah kesejahteraan sosial.

Pertanyaan utamanya adalah, berapa lama vaksin penyembuh Covid-19 bisa ditemukan. China dan Amerika Serikat dalam siaran beritanya memprediksi hal ini hanya akan tercapai dalam waktu 18 bulan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: