Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris, Polisi Israel Dilaporkan Tembak Mati Pria Palestina Penyandang Autisme

Miris, Polisi Israel Dilaporkan Tembak Mati Pria Palestina Penyandang Autisme Kredit Foto: Antara/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ratusan orang menghadiri pemakaman seorang pria Palestina penyandang autisme yang ditembak mati oleh polisi Israel. Iyad Halaq, 32 tahun, tewas pada hari Sabtu di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, ketika dia berjalan menuju sekolah untuk orang-orang berkebutuhan khusus.

Kepolisian Israel mengatakan aparatnya mencurigai Halaq membawa senjata dan mereka melepaskan tembakan ketika dia menolak mematuhi perintah agar berhenti. Belakangan dia diketahui tidak bersenjata.

Baca Juga: Duh! 3 Negara Arab Disebut Kasih Lampu Hijau Rencana Israel Caplok Wilayah Palestina

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menyatakan penyesalannya atas penembakan itu.

"Kami meminta maaf atas insiden Iyad Halaq ditembak, dan kami tentu saja kami berbagi kesedihan dengan keluarganya. Saya yakin masalah ini akan segera diselidiki dan akan ada hasil," katanya dalam sidangn kabinet pada hari Minggu.

Gantz menambahkan bahwa pasukan keamanan Israel akan "melakukan segala upaya untuk menggunakan kekuatan yang diperlukan dengan tujuan mengurangi korban sebanyak mungkin".

Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan terus maju dengan rencana mencaplok beberapa bagian wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Otoritas Palestina menanggapi klaim itu dengan mengatakan bahwa mereka tidak lagi terikat berbagai perjanjian dengan Israel dan Amerika Serikat, termasuk yang terkait dengan masalah keamanan. Sejauh ini AS mendukung Israel dalam mempertahankan bagian wilayah Tepi Barat.

Setiap hari Iyad Halaq berjalan kaki dari rumahnya di daerah Wadi al-Joz di Yerusalem ke Kota Tua untuk menuju ke Elwyn El Quds centre, yang menyediakan layanan bagi anak-anak dan orang dewasa berkebutuhan khusus.

Sepupu Halaq, Dr Hatem Awiwi, mengatakan pria itu menyandang autisme dengan tingkatan rendah dan dia kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.

"Dia tidak tahu apa itu aparat polisi," kata Dr Awiwi kepada surat kabar Israel Haaretz. "Dia melihat orang asing dan melarikan diri, lalu mereka menembaknya."

Pernyataan Kepolisian Israel mengatakan bahwa salah-satu unitnya yang berpatroli di Kota Tua "melihat seorang tersangka dengan benda mencurigakan yang terlihat seperti pistol".

"Mereka memanggilnya agar berhenti dan mulai mengejarnya dengan berjalan kaki. Selama pengejaran, petugas melepaskan tembakan ke arah tersangka," tambahnya.

"Tidak ditemukan senjata di tempat kejadian setelah kami melakukan pencarian di kawasan itu."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: