Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astra Agro Siap Hadapi Kebijakan Normal Baru

Astra Agro Siap Hadapi Kebijakan Normal Baru Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyongsong era baru industri kelapa sawit 4.0 terutama dalam menghadapi pandemi ini, PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) diuntungkan dengan proses digitalisasi yang telah digarap sejak tahun 2018. Pasalnya, Astra Agro telah menerapkan mekanisasi pada beberapa proses bisnis sehingga telah tercipta sistem informasi kebun yang baik.

"Kami dapat memonitor dan menganalisis dengan memperkuat fungsi kontrol melalui digitalisasi operasional sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat," ungkap M Hadi Sugeng, Direktur Agronomi dan Riset Astra Agro yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Implementasi  ISPO Gapki di Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Baca Juga: Wow, Target ISPO 2019 Tercapai!

Hadi Sugeng mengenalkan tiga produk digitalisasi yang dimiliki Astra Agro di antaranya Daily Indicator Astra Agro (DINDA), Mill Excellent Indicator (MELLI), serta Aplikasi Mandor Astra Agro (AMANDA). Ketiga sistem ini diintegrasikan melalui Operation Center of Astra Agro (OCA) yang menjadi sistem induk yang dikembangakn informasi berbasis real time.

DINDA merupakan sistem yang di-design untuk mendukung konsep operasional. Hal ini memudahkan perusahaan untuk memantau operasional kebun mulai dari perawatan dan panen sehingga mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja. Sementara, MELLI digunakan untuk memasok data yang memudahkan analisis permasalahan yang ada di kebun kelapa sawit.

AMANDA digunakan oleh mandor yang dikembangkan untuk meningkatkan keunggulan dalam pelaksanaan operasional yang sesuai dengan standar Astra Agro. Salah satu fungsinya adalah melakukan absensi berbasis digital menggunakan aplikasi.

"Dalam melakukan evaluasi kerja, kami menerima laporan harian yang menerapkan sistem one hour, one set and one day, di mana setiap delapan jam sehari Astra Agro dapat mengevaluasi perkebunan untuk membuat analisis secara cepat dan akurat," tuturnya.

Menganalisis jam kerja di perkebunan yang telah terjadwal, perusahaan juga mengembangkan teknologi boarding system yang akan memudahkan pemasok untuk melakukan proses pemasokan buah kelapa sawit ke pabrik. Hal ini meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta efisiensi waktu dan sumber daya manusia.

"Inisiasi teknologi ini dibuat jauh sebelum terjadi pandemi ini. Namun, adanya digitalisasi ini sangat membantu perusahaan dalam menghadapi keadaan saat ini," ujarnya.

Ia pun meyakini digitalisasi merupakan investasi jangka panjang yang dapat membantu proses bisnis perusahaan secara berkelanjutan.

"Pelaku-pelaku industri mengakui bahwa hal ini membutuhkan riset serta biaya yang cukup besar sehingga perusahaan kecil belum mampu untuk menyeimbangi digitalisasi yang diharapkan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: