Paus Fransiskus Angkat Bicara Soal Rasisme dan Kerusuhan di AS

Warta Ekonomi, Jakarta -

Paus Fransiskus angkat suara soal kerusuhan berlatar rasisme di Amerika Serikat. Ia meminta segera lakukan rekonsiliasi nasional dan hentikan aksi kekerasan jalanan. Paus berbicara unjuk rasa yang telah berlangsung selama lima malam di negeri Paman Sam tersebut.

Paus menyebut kematian George Floyd sebagai sesuatu yang tragis dan tidak dibenarkan aksi rasisme. Fransiskus mengatakan ia berdoa untuk semua orang yang meninggal dunia akibat "dosa rasisme", termasuk Floyd.

Baca Juga: George W Bush Angkat Bicara Soal Kematian George Floyd: Periksa Kegagalan Negara

"Teman-temanku, kita tidak bisa menoleransi aksi rasisme dan pengucilan dalam bentuk apa pun," kata Paus Fransiskus, Rabu.

Sementara itu, untuk aksi kekerasan dan vandalisme di beberapa hari ini juga tak bisa dibenarkan.

"Pada saat yang sama, kita harus mengakui bahwa kekerasan dalam beberapa malam terakhir ini merusak segera dihentikan. Tidak ada yang bisa diperoleh dengan kekerasan dan begitu banyak yang hilang," ia melanjutkan.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mendapat kecaman dari para pemimpin Kristen yang mengkritiknya karena menggunakan simbol agama sebagai latar belakang untuk berfoto. Mereka mengutuk pemindahan paksa para demonstran damai di dekat Gedung Putih pada Senin, agar Trump dapat difoto dengan pose memegang Alkitab di depan sebuah gereja Episcopalian.

Pada Selasa, umat Katolik memprotes ketika Trump melaju ke kesempatan berfoto di sebuah tempat suci yang didedikasikan untuk Santo Paus Yohanes Paulus II.