Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perempuan Masih Ada yang Pakai Rumput dan Kertas saat Menstruasi, Ini Langkah Pemerintah

Perempuan Masih Ada yang Pakai Rumput dan Kertas saat Menstruasi, Ini Langkah Pemerintah Kredit Foto: Unsplash/Dev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Selandia Baru menyediakan pembalut gratis untuk para siswa perempuan agar mereka tidak lagi bolos sekolah ketika sedang mengalami menstruasi.

Skema kebijakan terkini untuk melawan kemiskinan terkait menstruasi yang dikenal dengan istilah period poverty itu akan dimulai Juli mendatang dengan 15 sekolah percontohan sebelum nantinya diterapkan di seluruh sekolah pada 2021.

Baca Juga: Kehidupan Normal Akan Berjalan Kembali di Selandia Baru, Seperti Apa?

"Dengan menyediakan pembalut secara gratis, kami mendukung anak-anak muda ini untuk terus belajar di sekolah," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam sebuah pernyataan, yang menyebut hampir 95.000 anak perempuan usia 9-18 tahun diam di rumah saat menstruasi.

Program tersebut adalah bagian dari realisasi anggaran dana sebesar 2,6 juta dolar Selandia Baru (setara Rp23,6 miliar) yang diumumkan pada bukan lalu untuk mengakhiri period poverty di negara itu.

Diperkirakan sekitar setengah dari seluruh perempuan dan anak perempuan di negara-negara miskin dunia terpaksa mengenakan robekan kain, rumput, atau kertas dalam masa menstruasi mereka akibat hal yang sama: ketidakmampuan membeli pembalut.

Namun ternyata kemiskinan itu juga terjadi di negara makmur seperti Selandia Baru, yang juga masih bergelut dengan masalah kemiskinan pada anak dan tunawisma, sekalipun ekonomi negara terbilang berhasil dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: