Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Era New Normal, Industri Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh 4%

Era New Normal, Industri Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh 4% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri pangan berupa makanan dan minuman di Indonesia memerlukan dukungan ketersediaan bahan baku dan kelancaran arus logistik. Ini merupakan salah satu upaya agar harga-harga aneka produk makanan dan minuman relatif stabil dalam era kenormalan baru.

Direktur Jenderal Industri Ago Kementrian Perindustrian (Kemenperin), Abdul Rochim mengungkapkan berdasarkan koordinasi dengan pelaku usaha, industri makanan dan minuman menyatakan kesiapannya untuk beroperasi di era kenormalan baru, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Namun, ini memerlukan dukungan ketersediaan bahan baku dan kelancaran arus logistik. "Kami sedang mengkaji berbagai usulan dari pelaku industri makanan dan minuman yang akan dimasukkan dalam kebijakan untuk pemulihan produktivitas dan pertumbuhan sektor ini jelang hadapi fase new normal," kata Rochim di Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Baca Juga: Dihantam Covid-19, Industri Manufaktur Indonesia Tak Kunjung Bangkit

Pemerintah, sambungnya, telah berkoordinasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan-Minuman Indonesia (Gapmmi). Mereka berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga selama kernormalan baru. Menurut Rochim, pihaknya juga sedang menyusun surat edaran yang nantinya menjadi panduan dalam menjalankan aktivitas industri di era kenormalan baru.

Surat edaran ini akan mengakomodasi poin-poin penting yang tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor 328 Tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Ia pun berharap dengan mulai diterapkannya fase kenormalan baru, sektor industri makanan dan minuman dapat tumbuh sebesar 4%. "Selain itu, utilisasi sektor industri ini yang sempat turun di angka 50-60% akibat pandemi Covid-19 juga diharapkan dapat kembali naik ke angka 80%," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: