Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Uber yang Berkulit Hitam Akui Takut Ketemu Polisi Usai Kematian George Floyd

Bos Uber yang Berkulit Hitam Akui Takut Ketemu Polisi Usai Kematian George Floyd Kredit Foto: Getty Image
Warta Ekonomi, Jakarta -

Imbas kematian George Floyd yang dibunuh oleh polisi berkulit putih di Amerika Serikat (AS) membuat Direktur Uber, Ursula Burns takut untuk menjalani kehidupan normal. Hal ini lantaran sentimen rasisme di AS semakin parah saja.

Dilansir dari CNBC di Jakarta, Kamis (4/6/2020) Burns sendiri merupakan mantan CEO Xerox dan menjadi CEO wanita kulit hitam pertama di jajaran perusahaan top Fortune 500.

Baca Juga: Mewakili Kaum 'Kulit Putih', Miliarder Ini Ungkap Cara Mengatasi Rasisme di AS, Katanya Harus. . .

Meski saat ini ia memiliki jabatan di perusahaan besar, ia tetaplah minoritas. Imbas kasus George Floyd membuatnya takut apabila didekati polisi.

"Saya bagian dari 1%, dan saya masih khawatir ketika saya didekati oleh seorang polisi," kata Burns.

Burns pun meminta agar perusahaan lebih banyak melihat kompetensi warga kulit hitam, bahkan kalau perlu ada di dalam jabatan penting pada perusahaan. Menurutnya, hal tersebut dapat membongkar ketidakseimbangan ras lebih cepat.

"Sebagian besar dewan masih memiliki nol atau satu orang Afrika-Amerika di dalamnya, dan itu, saya pikir tekanan di bidang itu, dapat membantu mempercepat kemajuan dan transisi bagi perusahaan," jelas Burns.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: