Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menelisik Rekam Jejak Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd

Menelisik Rekam Jejak Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd Kredit Foto: Reuters/Jeenah Moon
Warta Ekonomi, Washington -

Polisi yang mencekik George Floyd dengan lututnya hingga tewas adalah petugas yang paling berpengalaman dari empat polisi yang terlibat dalam insiden tersebut. Ia pernah mendapat medali keberanian dan 17 keluhan.

Detail tentang Derek Chauvin mencuat setelah jaksa meningkatkan dakwaannya menjadi pembunuhan tingkat dua pada Kamis (4/6/2020). Rekaman video penangkapan Floyd yang tersebar di media sosial memicu unjuk rasa besar-besaran menentang rasialisme dan brutalitas polisi di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Aduh, George Floyd Disebut Positif Virus Corona, Faktanya...

Dokumen mengenai empat petugas yang terlibat dalam insiden menunjukkan Chauvin sudah berada di kepolisian selama 19 tahun. Satu petugas lain yang berdarah Hmong bernama Tou Tho adalah petugas layanan masyarakat dan sudah enam kali mendapat keluhan. 

Dua petugas lainnya cukup baru di kepolisian yakni Thomas Lane, seorang mantan sipir penjara remaja yang sempat menjadi sukarelawan bekerja dengan pengungsi Somalia. Selain itu ada J. Alexandre Kueng yang memulai kariernya sebagai penegak hukum dengan berpatroli di kampusnya dan supermarket.

Dokumen tersebut banyak disunting dan tidak memasukkan peristiwa pembunuhan Floyd. Hanya satu dari 17 keluhan terhadap Chauvin yang dibeberkan dengan rinci. Tidak satu pun dari enam keluhan terhadap Thao yang diungkapkan dan tidak ada detail tentang gugatan hukum penggunaan kekuatan berlebihan yang diajukan terhadapnya.

Dalam dokumen itu disebutkan Chauvin yang berusia 44 tahun awalnya belajar masak sebelum masuk pelatihan sebagai penegak hukum. Ia sempat menjalani dua penugasan sebagai polisi militer pada akhir 1990-an di Fort Benning, Georgia, dan Jerman.

Chauvin menjadi polisi Minneapolis pada 2011 dan keluhan yang dijabarkan dalam dokumen tersebut terjadi pada 2007. Ia memaksa seorang perempuan keluar dari mobilnya hanya karena melebihi sedikit batas kecepatan.

Penyidik menemukan Chauvin tidak perlu mengeluarkan perempuan itu dari mobilnya. Mereka juga mencatat saat Chauvin menghentikan mobil perempuan itu kamera video mobil polisinya dalam keadaan mati.

Namun Chauvin juga pernah mendapatkan medali keberanian. Dalam dokumen tersebut dicantumkan ia meraih dua medali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: