Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berdurasi 4 Jam, Sutradara Midsommar Bilang Film Selanjutnya Itu 'Nightmare Comedy'

Berdurasi 4 Jam, Sutradara Midsommar Bilang Film Selanjutnya Itu 'Nightmare Comedy' Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Antara Hereditary dan Midsommar, Ari Aster telah dengan aman memantapkan dirinya sebagai salah satu sutradara penghancur batas dewasa ini. Karya Aster dalam genre horor telah sangat menghibur --dan bikin merinding-- para penggemarnya, dan sepertinya itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat.

Mengutip ComicBook, Jumat (5/6/2020), dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Dewan Program Siswa Terkait UC Santa Barbara, Aster sedikit menggoda tentang proyek-proyek masa depannya, terutama dengan proyek yang baru saja ia selesaikan. Aster menggambarkan proyek itu sebagai "komedi mimpi buruk", dan menggoda bahwa itu pasti tidak untuk semua orang.

"Yang saya tahu adalah bahwa itu akan menjadi empat jam, (dan dinilai) lebih dari 17 (tahun)," goda Aster.

Penggemar horor pasti akan senang dengan berita itu, baik dalam deskripsi proyek itu sendiri, dan dalam gagasan bahwa itu akan menjadi empat jam. Aster tidak asing dengan potongan film-filmnya yang lebih lama, dengan potongan tiga jam Midsommar mengenai bioskop Juli lalu.

Tentu saja, mengingat fakta bahwa Aster sebelumnya menyebut Midsommar sebagai "film apokaliptik putus-putus", ada kemungkinan bahwa terminologi "komedi mimpi buruk" bisa masuk ke arah yang benar-benar tak terduga dan mengecewakan. Tetapi sampai batas tertentu, salah satu film Aster mungkin tidak lengkap tanpa banyak bermain dengan emosi penonton.

"Film ini benar-benar menggali nada yang sama seperti Wicker Man bekerja, tetapi sebagai bagian dari folk-horor, itu cukup sopan karena tidak benar-benar tetap nyaman pada rute itu," kata Aster tentang Midsommar dalam wawancara sebelumnya.

"Itu sebabnya saya memastikan untuk menggambarkannya sebagai dongeng. Itu tidak sejuta mil jauhnya dari sesuatu seperti Alice in Wonderland. Ini film psikedelik. Tetapi tidak ada (perbandingan) yang solid yang bisa saya berikan kepada Anda. Saya berharap film ini terasa luar biasa dan merupakan perjalanan," sambungnya.

Di luar apa pun film baru ini, perusahaan produksi Aster, Square Peg, juga mengerjakan remake dari komedi sci-fi Korea 2003 Save the Green Planet!.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: