Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Filipina Tangkap Bandar Narkoba dengan 756 Kg Sabu-sabu, Duterte: Saya Siap Membunuh Anda

Filipina Tangkap Bandar Narkoba dengan 756 Kg Sabu-sabu, Duterte: Saya Siap Membunuh Anda Kredit Foto: Reuters/Erik De Castro
Warta Ekonomi, Manila -

Presiden Rodrigo Duterte kembali mengancam para pengedar narkoba setelah petugas keamanan Filipina menyita 756 kg sabu-sabu.

Narkoba yang diprediksi bernilai sekira 5,1 miliar peso (setara USD1,4 miliar), adalah salah satu penyitaan terbesar Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Filipina Tangguhkan Pemutusan Kesepakatan Militer dengan Pemerintahan Trump karena...

Duterte mengatakan bahwa penyitaan narkoba bukti bahwa Filipina menjadi pusat pengiriman obat-obatan terlarang.

"Jika Anda menghancurkan negara saya dengan mendistribusikan sabu senilai 5,1 miliar peso ... saya akan membunuh Anda," seru kata Duterte mengutip Al Jazeera, Jumat (5/6/2020).

Perang melawan narkoba telah menjadi landasan kepresidenan Duterte sejak ia berkuasa di Filipina pada 2016.

PBB pada Kamis, 4 Juni mengatakan dalam sebuah laporan bahwa puluhan ribu orang mungkin telah tewas karena polisi dan hasutan melakukan kekerasan oleh para pejabat tinggi.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh polisi Filipina melakukan eksekusi. Polisi membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa mereka bertindak membela diri ketika para tersangka menolak ditangkap.

Phil Robertson, wakil direktur divisi Asia untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan temuan PBB menyoroti kurangnya akuntabilitas dan kegagalan besar keadilan di negara Filipina.

"Dengan Presiden Duterte terus mendesak para pengguna narkoba, yang disebut kaum kiri dan bahkan pelanggar perintah karantina atau jam malam COVID-19, ada kemungkinan kecil bahwa mekanisme nasional akan meminta pertanggungjawaban siapa pun atas pembantaian perang narkoba yang telah menewaskan ribuan orang, "kata Robertson dalam sebuah pernyataan menyusul rilis laporan PBB.

Duterte tidak mengatakan dari mana sabu berasal, tetapi mengatakan Filipina adalah pusat pengiriman narkoba dari kartel narkoba Meksiko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: